18

995 167 4
                                    

***

Di dalam kantor berita tempat Lisa biasa beraktivitas, tentu ada sebuah ruang meeting. Ruang pertemuan yang hampir tidak terlihat oleh orang awam. Ruangannya ada di balik dinding yang tersembunyi oleh tumpukan berkas-berkas tidak terpakai. Hanya perlu menggeser salah satu kardus untuk membuka pintu rahasia itu, dan kini semua orang berada di dalam sana termasuk Kyungho– ayah kandung Lisa.

Hari ini Kyungho sengaja datang untuk melihat perkembangan kasus mereka, namun selama meeting berlangsung, Lisa terus menyembunyikan wajahnya di atas meja. Gadis itu memakai tangannya untuk menekan kepalanya sendiri ke atas meja sembari sesekali membenturkan dahinya di meja besi itu– membuat suasana yang seharusnya serius terganggu oleh tingkahnya.

"Ada apa dengannya? Suruh dia keluar kalau tidak mau bekerja," kesal Kyungho melihat tingkah anak gadisnya itu. "Jadi kalian berasumsi kalau Ten, pengawal pribadi Park Jiyeon adalah mata-mata yang dipekerjakan oleh Menteri Park? Tapi kenapa dia menyuruh mata-matanya untuk mengikuti seorang pianist biasa?" susul Kyungho, masih berusaha mengabaikan Lisa yang sibuk dengan perasaannya sendiri.

"Setelah misi ini selesai, boleh aku bunuh diri saja?" tanya Lisa kemudian, tanpa mengangkat kepalanya gadis itu hanya menoleh, menatap Kyungho yang duduk beberapa langkah di sebelahnya– ada Hyunjin dan sudut meja diantara mereka. "Aku benar-benar malu... Aku reporter sampah yang mencari berita sampai ke rumah sakit, mendekati G Dragon hanya untuk berita dan sekarang aku jadi gadis yang berselingkuh dengan kekasih orang lain hanya untuk mendapatkan berita. Aku benar-benar... Augh! Dari semua orang kenapa harus Ten yang mengetahuinya?!"

"Ya, mati saja," santai Kyungho. "Ten mantan kekasihmu, kau tahu dia kelas berapa? Mata-mata kelas rendahan yang percaya kau hanya seorang reporter, atau mata-mata kelas atas yang tahu siapa dirimu sebenarnya?" tanya pria itu, menggambarkan sosok ayah yang lebih peduli pada pekerjaan dibanding rasa malu putrinya sendiri.

"Seorang mata-mata hebat untuk ukuran mata-mata kelas rendah," jawab Simon. "Kami sudah mengkonfirmasinya. Dia percaya kalau Lisa hanya seorang reporter busuk yang rela berselingkuh dengan kekasih orang lain untuk sebuah berita. Dia datang ke sini setelah mengambil fotoku dan Lisa di tempat parkir."

Kali ini Hyunjin yang menjelaskan, pria itu bercerita kalau Ten datang kemudian menanyakan tentang kantor berita mereka pada agen properti pemilik gedung itu. Sang agen properti bahkan memberitahu Ten siapa saja yang biasa keluar masuk kantor berita itu– "Seorang gadis bernama Lisa dan pria seram yang selalu mengikutinya. Kurasa nama pria itu Simon? Mereka sering datang dan pergi bersama. Lalu pria muda yang terlihat baik hati, Hyunjin, dia sering mampir kesini untuk memberiku sebotol jus anggur, pria muda yang baik sekali. Yang terakhir dan hampir tidak pernah keluar dari kantor itu Jiwon, dia yang menyewa tempat itu, sedikit menyebalkan karena selalu terlambat membayar sewanya," ucap Hyunjin, mengikuti cara bicara sang agen properti– yang sebenarnya satu lembaga dengan mereka, agen pemerintah yang hampir pensiun dan sengaja ditugaskan untuk melindungi agen lainnya.

"Menurutmu itu menyenangkan?" sinis Jiwon, sedikit kesal sebab sang agen properti sepertinya tidak begitu menyukainya– atau hanya Hyunjin yang sengaja membesar-besarkan cerita untuk menggodanya.

"Satu lagi yang menarik," susul Simon, mencegah sikap kekanakan bosnya dengan sebuah cerita lainnya. "Kenapa Menteri Park memberikan tangan kanannya pada Park Jiyeon? Terlebih tangan kanan itu seorang mata-mata yang pasti berguna. Park Jiyeon bukan hanya keponakan Menteri Park, dia putri kandungnya."

Kyungho terkejut, begitu juga dengan Hyunjin. Rasanya hanya Hyunjin yang tidak mengetahui informasi baru itu. Si bungsu pasti kesal karena hanya dia yang terkejut. "Kenapa terkejut? Apa yang mengejutkan dari seorang anak yang tidak di daftarkan oleh ayah kandungnya sendiri? Kalian sudah melihat contohnya," susul Lisa sembari menunjuk dirinya sendiri– anak kandung yang tidak di daftarkan oleh ayah kandungnya sendiri, karena itu Lisa tidak memakai marga ayahnya. "Menteri Park punya seorang saudara laki-laki, ayah Park Jiyeon yang sekarang tertulis di kartu keluarganya. Tapi, sekitar tiga puluh tiga tahun lalu, Menteri Park yang saat itu sudah menikah, berselingkuh dengan saudara iparnya sendiri. Lalu Park Jiyeon lahir dan beberapa tahun lalu, Menteri Park baru menyadarinya– dia diam-diam melakukan tes DNA tapi memutuskan untuk merahasiakan hasil tesnya dan tentu saja kami berhasil mendapatkan salinan hasil tes itu," ucap Lisa sembari meminta Simon untuk menunjukkan hasil tes DNA yang siang tadi mereka dapatkan. Mereka selalu menemukan banyak rahasia baru– yang sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan kasus inti– setiap kali melakukan penyelidikan.

Setelah selesai membahas Ten dan kehidupan pribadi Menteri Park, mereka beralih membicarakan informasi yang Yang Hyunsuk berikan. Sayangnya, informasi itu tidak cukup untuk membuktikan kalau Menteri Park mencuci uangnya di kasino. Foto-foto yang CEO YG berikan itu hanya membuktikan kalau ada beberapa CEO agensi hiburan yang melakukan tindak prostitusi. Beberapa CEO dari agensi kecil itu menawarkan anak pelatihannya yang manis dan berenergi pada para konglomerat juga pejabat untuk mendapatkan investasi. Menteri Park ada dalam daftar pejabat yang menerima tawaran itu, namun sayangnya praktek prostitusi itu tidak cukup untuk memiskinkan sang Menteri.

"Kalau begitu, singkirkan orang-orang di sekitarnya, buat dia khawatir," ucap Kyungho membuat keputusan. "Ekspose beberapa kasus prostitusi orang-orang di sekitar Menteri Park. Buat dia merasa tidak aman lalu memindahkan uangnya. Atau setidaknya dia akan khawatir dan menyingkirkan bukti-bukti tindak prostitusinya sendiri. Kemudian saat dia lengah buktikan pencucian uangnya. Lucuti dia satu persatu," perintah Kyungho yang kemudian bangkit dari kursinya untuk mengakhiri pembicaraan mereka.

Sebelum pergi dari ruang meeting itu, Kyungho menatap Lisa yang masih duduk di kursinya. "Mati dan berhenti dari pekerjaan ini begitu misi ini selesai. Akan ku carikan identitas dan pekerjaan lain untukmu. Aku sudah siap berkabung saat kau mati, oke?" pesan Kyungho sebelum ia meninggalkan tempat itu bersama Jiwon.

"Sekarang bagaimana?" tanya Hyunjin kemudian. "Kita tidak lagi membutuhkan G Dragon, kekasihnya, Ten dan Yang Hyunsuk lagi. Noona tidak perlu lagi berpura-pura jadi selingkuhan G Dragon kan?" susul pria itu yang sayangnya sama sekali tidak Lisa tanggapi.

Lisa yang Hyunjin ajak bicara justru bangkit kemudian mengejar ayahnya yang melangkah keluar. Alih-alih berhenti bekerja, Lisa justru membujuk Kyungho agar ia bisa dikirim bekerja ke luar negeri. Lisa ingin sekali bekerja di tempat terakhir ibunya berada. Siapa tahu kalau bekerja di sana, gadis itu bisa menemukan ibunya atau setidaknya petunjuk dimana ibu dan ayah tirinya berada sekarang.

"Kau menyukainya, kan?" tebak Simon yang akhirnya ditinggal berdua dengan Hyunjin dalam ruang meeting mereka. "Terlihat terlalu jelas... Dia tidak akan menyukainya. Kau ingin menggantikan posisiku? Aku sudah bosan selalu menjadi kekasihnya hampir di semua misi. Sepertinya bekerja dari kantor menyenangkan."

"Sungguh, hyung? Aku bisa menggantikanmu? Bekerja di lapang?" seru Hyunjin antusias.

"Ya, kalau kau bisa berakting dengan benar. Tes pertama, dekati Ten dan cari tahu bagaimana perasaannya terhadap Lisa. Beritahu dia seburuk apa reporter Han lalu gali informasi darinya. Jangan sampai Ten tahu tentang perasaanmu pada Lisa, oke? Semoga kau berhasil."

***

Can't SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang