Gua mengikuti langkah Wonwoo sambil melihat ke sekeliling gua. Gua bertanya-tanya kenapa Wonwoo ngebawa gua ke tempat pemakaman."Nu..."
"Pelan-pelan."
Wonwoo memegang tangan gua supaya gua nggak jatuh. Padahal gua juga nggak bakalan jatuh di sini. Cuma gua juga nggak nolak kalo Wonwoo nuntun gua kayak sekarang.
Wonwoo menghentikan langkahnya di depan nisan bertulisan 'Sonia Francis'. Gua melihat Wonwoo yang tersenyum tulus sambil menatap batu nisan.
"Son, gua tau ini bukan weekend pertama, tapi gua udah dateng." Kata Wonwoo.
Gua terpaku melihat Wonwoo yang tersenyum simpul dan matanya yang sendu. Gua juga bisa merasakan kesedihan Wonwoo sekarang ini.
"Gua udah janji kan gua bakal balik bawa seseorang yang bisa bikin gua luluh? Sekarang gua udah bawa orangnya, Son." Kata Wonwoo.
Gua nggak bisa berkata-kata saat mendengar penuturan Wonwoo barusan. Gua semakin bingung dibuat Wonwoo sekarang.
"Namanya Delaney." Kata Wonwoo.
"Orangnya bawel, nyebelin juga, beda banget dari lu, Son. Tapi, bawel sama nyebelinnya bisa bikin gua ketawa." Lanjut Wonwoo.
Tanpa ada perintah, kedua ujung bibir gua rasanya seperti ditarik dan melukis senyum. Kupu-kupu di dalam perut gua pun mulai beterbangan seperti dulu saat awal gua kenal sama Wonwoo.
"Del."
Gua mengalihkan pandangan gua ke arah Wonwoo yang menatap gua dengan dalam. Jantung gua berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Pertama, soal mawar. Dia deket banget sama Darby dan itu yang bikin Darby suka mawar. Karna dia juga suka mawar." Kata Wonwoo.
"Yang kedua, soal siluet di lockscreen gua. Itu foto gua sama dia. Lu bilang kalo itu Darby, tapi itu dia. Mereka mirip karna mereka sepupuan, Del, dan dia cinta pertama gua." Lanjut Wonwoo.
Mata gua membulat saat tau kalau sebenernya cinta pertama Wonwoo itu sepupunya Darby. Jadi selama ini gua salah paham.
"Gua sama dia putus karna dia mau kuliah di luar kota. Terus, dua tahun lalu dia pergi ninggalin semua yang ada di dunia." Kata Wonwoo.
Gua bisa melihat mata Wonwoo yang udah berkaca-kaca. Wonwoo terkekeh lalu menundukkan kepalanya.
"Gua sayang sama Darby itu karna gua nganggep dia sebagai ade gua, Del. Gua udah pernah bilang kalo gua pengen punya ade cewek." Kata Wonwoo.
"Gua nggak suka sama Jaehyun karna dia sempet buat kesalahan yang bisa ngebahayain Darby." Lanjut Wonwoo.
Wonwoo mengusap-usap batu nisan Sonia sambil tersenyum. Hati gua teriris ngeliat Wonwoo yang menatap batu nisan di hadapannya dengan tatapan sendu.
"Gua bener marah sama lu waktu itu, Del. Lu nggak tau apa yang dilewatin Darby. Mungkin gua juga nggak bakalan tau kalo misalnya Mingyu nggak cerita ke gua." Kata Wonwoo.
"Mama papanya Darby pisah dan mamanya Darby pindah ke Bandung sebulan setelah kakaknya Darby memutuskan buat ngakhirin hidupnya." Kata Wonwoo.
Gua menggigit bibir gua dan memainkan jari-jari gua sambil mendengarkan cerita Wonwoo. Gua makin ngeras bersalah sama Darby.
"Darby juga hampir ngelakuin hal yang sama waktu itu. Tapi, Mingyu nahan dia dan dari situ gua, Vernon, dan Mingyu temenan sama Darby. Awalnya Mingyu nggak ngasih tau alesan kenapa dia mau temenan sama Darby. Dia cuma bilang dia mau temenan sama Darby karna banyak anak sekolah yang ngomongin latar belakang keluarga Darby." Jelas Wonwoo panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Cold ; Jeon Wonwoo
Fanfiction( 𝙁 𝙖 𝙣 𝙛 𝙞 𝙘 𝙩 𝙞 𝙤 𝙣 ) ( 𝙅 𝙚 𝙤 𝙣 𝙒 𝙤 𝙣 𝙬 𝙤 𝙤 ) • • "𝘒𝘢𝘺𝘢𝘬, 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘤𝘢𝘱𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘺𝘢? 𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘣𝘪𝘴? 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘺𝘪?" "�...