2 bulan kemudian..."Lama banget."
Udah hampir satu jam gua sama Wonwoo nungguin Kak Jeonghan di salah satu cafe di bandara, tapi dia nggak muncul-muncul. Gua takutnya dia malah ketiduran di pesawat. Namanya juga dia hobinya tidur.
"Nggak usah banyak ngeluh." Kata Wonwoo sambil sibuk memainkan ponselnya.
Tanpa Wonwoo sadari gua menatapnya dengan sinis. Dia enak, dia nggak bosen karna dia bisa berjam-jam main game di ponselnya. Sedangkan ponsel gua nggak ada isi apa-apa.
"Aku bosen. Kamu enak bisa main game." Kata gua.
Wonwoo langsung memgunci ponselnya dan menaruh ponselnya di atas meja. Dia menopang dagunya dan menatap ke arah gua.
"Ngapain liatin aku?" Tanya gua sinis.
Wonwoo hanya mengangkat kedua bahunya acuh dan lanjut melihat gua. Gua berusaha memasang wajah galak gua walaupun sebenernya gua pengen banget tersenyum ngeliat dia kayak begini.
"Kamu nggak mau ditinggal ngegame, kan?" Tanya Wonwoo.
Oh iya, sekarang Wonwoo udah manggil 'aku-kamu' ke gua. Pertama kali gua denger dia ngomong pake 'aku-kamu' gua hampir aja di bawa ke UGD.
"Yaudah jangan ngeliatin aku kayak begitu." Kata gua.
Gua membuang wajah gua tapi gua tau kalo Wonwoo masih melihat ke arah gua. Bisa banget dia bikin jantung gua berdegup dua kali lebih cepat.
"Kalo salting ngomong aja kali." Kata Wonwoo sambil menyenderkan badannya ke sandaran bangku.
"Udah tau aku salting, masih aja dipancing." Kata gua.
Wonwoo tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Akhir-akhir ini gua berusaha lebih sabar buat ngadepin Wonwoo yang suka bikin gua salting. Apalagi kalo moodnya pengen diem, tapi tiba-tiba mau cuddle. Apa nggak stres lu?
Gua melirik satu pasangan yang ada di cafe ini. Mereka berdua keliatan lucu pas selfie berdua. Gua suka susah banget kalo ngajakin Wonwoo selfie. Dia biasanya bakalan nolak. Tapi, kali ini gua mau nyoba lagi.
"Selfie yuk." Ajak gua, Wonwoo langsung menggelengkan kepalanya. Gua langsung memasang puppy face gua dan berakhir Wonwoo yang menyerah.
Gua mengeluarkan ponsel gua lalu membuka kamera depan gua. Gua pindah tempat duduk di samping Wonwoo dan siap untuk mengambil gambar.
"Ih! Kamu jangan pake jempol dong. Kayak bapak pejabat tau." Protes gua.
Gua nggak paham kenapa Wonwoo suka banget pose pake jempol. Udah gitu senyumnya kaku banget. Gemes sih. Saking gemesnya sampe pengen gua jambak.
"Yaudah."
Dengan santainya Wonwoo menaruh tangannya di bahu gua dan sedikit menarik gua supaya lebih dekat dengan dia. Gua sempet kaget sama perlakuan dia. Udah hampir tiga bulan pacaran, tapi jantung gua masih belom terbiasa sama dia yang suka tiba-tiba jadi manis kayak begini.
"Kenapa lagi?" Tanya Wonwoo.
Gua hanya membuang nafas gua dengan kasar lalu menggelengkan kepala gua. Gua pun mengambil foto gua sama Wonwoo.
"Sayang, aku masih laper kayaknya." Kata Wonwoo.
Gua menelan saliva gua saat mendengar Wonwoo memanggil 'sayang' ke gua dengan suara beratnya. Percayalah kalo ini kali pertamanya dia memanggil gua dengan panggilan 'sayang'.
"Tumben banget manggil gitu." Kata gua.
"Kamu nggak mau dipanggil 'sayang' emang?" Tanya Wonwoo santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Cold ; Jeon Wonwoo
Fanfiction( 𝙁 𝙖 𝙣 𝙛 𝙞 𝙘 𝙩 𝙞 𝙤 𝙣 ) ( 𝙅 𝙚 𝙤 𝙣 𝙒 𝙤 𝙣 𝙬 𝙤 𝙤 ) • • "𝘒𝘢𝘺𝘢𝘬, 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘤𝘢𝘱𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘺𝘢? 𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘣𝘪𝘴? 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘺𝘪?" "�...