Bonchap 5.

6.3K 525 16
                                    


3 tahun kemudian...


"Evie udah tidur?"

Gua menganggukkan kepala gua untuk menjawab pertanyaan Wonwoo yang baru aja masuk ke dalam kamar pelan-pelan.

Gua dan Wonwoo nggak mau berbicara terlalu besar karna gua takut kalo nanti Evie bakalan bangun lagi. Evie baru aja tidur sepuluh menit yang lalu dan gua harus nunggu dia bener-bener pulas dulu sebelum mindahin dia ke kamarnya.

"Aku mandi dulu, ya." Kata Wonwoo lalu mengecup kening gua.

Wonwoo melepas jasnya di depan gua lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang baru aja pulang kerja. Pastinya Wonwoo capek banget.

Karna gua nggak mau jadi istri yang cuma bisa diem-diem di dalam rumah, gua pun memutuskan membuka butik bersama Eunbi yang sekarang juga tinggal di Jakarta supaya gua punya pendapatan sendiri.

Kalo repot sih pasti, tapi gua melakukan semuanya dengan senang hati, jadi gua nggak merasa terbebani. Apalagi kalo ngeliat ketawa Evie, pasti gua semangat gua semakin meningkat.

Btw, Evie anak gua dan sekarang umurnya satu tahun delapan bulan. Evie ternyata ngikutin kelakuan mamanya yang nggak bisa diem. Makanya gua susah banget kalo mau bikin dia tidur.

"Udah dari tadi tidurnya?" Tanya Wonwoo yang ternyata udah selesai mandi.

"Baru lima belas menit lalu paling." Jawab gua.

Wonwoo naik ke atas kasur dan dia tersenyum saat melihat wajah Evie yang begitu tenang saat tidur. Jari telunjuknya mengusap-usap pipi tembam Evie.

Bahagia gua sesederhana itu. Hanya dengan ngeliat Wonwoo dan Evie, hati gua rasanya damai banget. Gua selalu bersyukur kalo bisa melihat pemandangan seperti ini.

"Evie, maaf Papa suka sibuk. Papa bakal berusaha luangin waktu buat Evie kesayangan Papa, ya." Kata Wonwoo lalu mengecup pipi Evie.

Senyum gua mengembang mendengar suara lembut Wonwoo yang berbisik di telinga Evie. Wonwoo kembali mengecup Evie di keningnya.

"Weekend kita jalan-jalan, yuk. Kayaknya udah agak lama deh kita nggak jalan-jalan sama Evie." Kata Wonwoo sambil melihat ke arah gua, gua pun menganggukkan kepala gua.

"Kita mau ke mana?" Tanya gua.

"Ke mana aja, yang penting Evie bisa bebas lari-lari." Kata Wonwoo.

Gua hanya menganggukkan kepala gua menyetujui perkataan Wonwoo. Wonwoo suka ngajak Evie ke tempat di mana Evie bisa menyatu dengan alam.

"Aku pindahin Evie ke kamarnya dulu, ya." Kata gua.

"Aku aja yang pindahin, ya." Kata Wonwoo, gua pun menganggukkan kepala gua. Gua jelas nggak menolak karna hari ini Evie lebih aktif dari biasanya. Gua juga nggak paham kenapa dia begitu aktif. Apalagi gua agak kelelahan ngurusin bisnis online. Gua masih ngurusin semuanya sendiri soalnya.

Wonwoo perlahan mengangkat Evie dan membawanya keluar dari kamarnya. Saking lelahnya gua hari ini, gua sampe nggak sempet bikin minuman buat Wonwoo pas dia pulang tadi.

"Emang gua istri durhaka." Monolog gua.

Nggak lama, Wonwoo kembali ke kamar dan kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur, tepatnya di samping gua.

"Mau aku bikinin apa?" Tanya gua sambil berdiri.

"Nggak usah, Lane." Kata Wonwoo.

"Kamu istirahat aja dulu. Capek juga kan jagain Evie seharian di rumah?" Kata Wonwoo sambil berusaha menarik gua supaya kembali ke kasur.

✔️Cold ; Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang