29.

3.8K 530 13
                                    


"Minum dulu, Nu."

Wonwoo berjalan ke pinggir lapangan, tepatnya ke arah gua. Dia mengatur nafasnya yang nggak beraturan setelah main basket sendirian di lapangan.

"Thanks." Katanya sambil tersenyum sekilas.

Udah lebih dari satu jam gua nemenin dia main basket di lapangan kompleks rumah gua, tapi gua nggak bosen ngeliatin dia yang lari-lari sambil dribble bola basket.

"Pulangnya dikit lagi, ya. Gua masih pengap." Kata Wonwoo, gua cuma menganggukkan kepala gua dan tersenyum ke arah Wonwoo.

Gua melihat ke arah langit yang udah gelap dan ternyata rasanya enak banget duduk di bawah langit malam.

"Tahun baru jadi ke Jogja. Lu mau ikut apa nggak?" Tanya Wonwoo.

"Mau banget, Nu." Kata gua sambil tersenyum lebar.

Wonwoo tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Wonwoo mengelap badannya yang berkeringat dengan handuk yang udah dia siapkan.

Gua sama Wonwoo sama-sama diam dan kita berdua sama-sama melihat bintang-bintang di langit. Yang gua tau, Wonwoo emang suka ngeliat bintang kayak begini.

Gua mengalihkan pandangan gua ke Wonwoo yang masih asik menatap ke langit. Beberapa detik kemudian, Wonwoo menoleh ke arah gua.

"Kenapa?" Tanya Wonwoo.

Gua membuang muka gua, "Gua yakin lu tau kalo gua ada rasa sama lu, Nu." Kata gua.

Gua membulatkan mata gua karna gua baru sadar apa yang gua omongin barusan. Gua menutup mulut gua dengan tangan gua.

Bodohnya gua sampe dengan entengnya gua nyatain perasaan gua duluan ke Wonwoo. Sekarang gua udah nggak bisa nahan malu gua lagi.

"Hehe, gua ngegas banget, ya?" Tanya gua sambil menunduk.

Gua berusaha melirik Wonwoo yang dari tadi nggak berkutik. Ternyata, dia kembali asik ngeliatin bintang-bintang di langit.

"Ya, awalnya gua udah tertarik banget sama lu, Nu. Makin sering ketemu dan makin deket, gua rasa sekarang perasaan gua semakin dalam buat lu." Kata gua yang akhirnya memilih buat ngutarain perasaan gua karna udah nanggung.

"Mungkin terlalu cepet, tapi gitu lah perasaan gua sekarang." Lanjut gua.

"Gua juga nggak tau bisa dapet keberanian kayak gini dari mana. Ini pertama kalinya gua nyatain perasaan duluan ke cowok." Lanjut gua lagi.

Gua melirik ke arah Wonwoo untuk melihat responnya. Tapi, Wonwoo sama sekali nggak bergerak, dia masih sibuk merhatiin bintang-bintang di atas sana.

Gua pun memilih buat diam karna nggak mau mengganggu dia yang asik sama bintang-bintang di atas sana yang dia sukai.

Awalnya emang gua merutuki kebodohan yang gua lakuin tadi. Tapi, setelah gua nyatain perasaan gua tadi, gua bisa lebih lega.

"Makasih." Kata Wonwoo sambil tersenyum, tapi padangannya nggak lepas dari bintang di atas sana.

"Sorry kalo misalnya kadang gua suka cuek. Makasih udah suka sama gua." Lanjutnya.

Wonwoo membungkam dan dia menundukkan kepalanya. Gua jadi merasa bersalah udah nyiptain situasi kayak begini.

"Pulang yuk." Katanya sambil tersenyum ke arah gua.

Gua sama Wonwoo berdiri dan gua ngebantu Wonwoo buat ngambil beberapa barang yang dia bawa. Gua masuk ke dalam mobil Wonwoo dan diikuti sama dia.

"Mau mampir makan dulu nggak?" Tanya Wonwoo dengan lembut.

"Langsung pulang aja, Nu. Nanti lu mandinya kemaleman." Kata gua.

✔️Cold ; Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang