METANOIA - 13

1.1K 180 75
                                    

Update ditengah streaming mv life goes on. haha
Mari beristirahat sejenak untuk membaca cerita ini sebelum kembali streaming untuk Army! hehe

____

Menyembunyikan perasaan itu bukanlah hal yang mudah , harus melawan hati dan perasaan itu sendiri, juga melawan otak dan diri sendiri secara bersamaan. Bibir harus berkata hal yang bahkan tak diinginkan hati , melawan sekuat tenaga agar kebohongan itu keluar begitu saja. Sesak dan rasa sesal jelas terasa setelahnya , tapi tak bisa melakukan apapun lagi selain meratapi apa yang telah terjadi. Jika sudah seperti ini , yang harus dihadapi selaanjutnya hanyalah dua hal . Satu , kembali mengatkan kebohongan lain. atau dua , mengatakan kebenaran yang belum terungkap.

Yang telah dilakukan Taehyung ? Jelas pilihan yang pertama.

Dia rindu Irene , bahkan sudah ia katakan berkali kali entah secara langsung dari bibirnya secara gamblang dihadapan Jimin ataupun yang mampu ia rasakan sendiri sedalam apa rasa rindunya.Namun , bukannya tak ingin menyelesaikan masalah nya yang terjadi saat baru saja ada kesempatan untuk itu. Kalau tak ingin mana mungkin Taehyung membawa Irene dengan paksa sebelumnya , hanya saja niatnya berubah saat sampai pada tempat tujuan mereka. Melihat Irene yang ada ditempat ini mengingatkannya pada kejadian empat tahun lalu , bagaimana bejatnya dirinya sendiri pada Irene. Saat wanita yang jelas ia cintai dengan teramat itu masih menyandang status sebagai istrinya.

"Kau yakin tak akan menyesal dengan keputusanmu ini Tae?" Jimin yang baru saja menyesap wine dalam gelasnya itu menatap Taehyung yang terbaring disofa dihadapannya.

"Mungkin." Jawab Taehyung singkat , dengan mata yang terpejam. Jelas terlihat keraguan saat dia menjawab pertanyaan Jimin, terlihat dari jawaban nya yang bukan iya ataupun tidak. tetapi kata Mungkin, jawaban yang tak jelas.

Jimin menghela nafasnya berat , sudah ia duga jika Taehyung tetap akan merasa sesal dalam dirinya. Jimin tentu masih tak habis pikir dengan sahabatnya ini , disaat ada kesempatan untuk menjelaskan justru Taehyung malah menyia-nyiakannya. Bahkan Jimin tak bisa melakukan apapun lagi saat Taehyung berbisik dan mengatakan untuk membiarkan Irene pergi , katanya 'Mari biarkan Irene bahagia dengan hidupnya yang sekarang.'

Dan Jimin ? tak bisa melakukan apapun lagi, tak bisa menolak karena bagaimanapun dia juga menginginkan itu. Kebahagian seorang Bae Irene.

"Kenapa berubah pikiran?" Tanya Jimin , tak tahan dengan rasa penasaran yang ia tahan sejak tadi. Penasaran akan hal yang membuat Taehyung merubah pikirannya untuk tak menjelaskan semuanya pada Irene. Karena jelas Taehyung tak akan melakukan itu tanpa alasan, itu sebabnya dia menurut ketika Taehyung memilih membiarkan Irene pergi.

"Aku mencintainya. Sangat."

"Lalu kenapa? Kalau kau mencintainya , kenapa kau malah merubah pikiranmu? Seharusnya kau katakan , dengan jelas, dengan rinci padanya." Jimin kesal bukan main , tak mengerti bagaimana cara kerja otak Taehyung.

"Untuk itu, karena aku mencintainya." Taehyung membuka matanya , menoleh pada Jimin.
"Kau tak melihat bagaimana tubuhnya yang bergetar saat memasuki rumah ini? Dia berusaha terlihat biasa saja , tapi aku melihatnya dengan jelas, bagaimana tubuh itu bergetar dan melawan ketakutannya. Aku sadar satu hal , aku terlalu banyak menyakitinya, aku terlalu banyak membuat luka dalam hidupnya.

Aku bertanya apakah dia masih mencintaiku, dan jawaban nya adalah dia membenciku. Jawaban yang semakin membuatku yakin untuk tak menjelaskan padanya Jim. Karena dengan itu aku akan lebih mudah melepasnya. Aku memang bisa saja tetap menjelaskan semuanya , tapi bukan berarti semuanya akan selesai karena bukan hanya itu masalahnya. Kau tahu sendiri bagaimana kasarnya aku , bagaimana aku menyakitinya entah hati ataupun fisiknya. Dan saat kuingat Irene bersama Yoongi, kurasa Irene memang berhak menemukan kebahagiaannya yang lain. Setidaknya aku pernah mengenal Yoongi hyung , dia jelas pria yang jauh lebih baik daripada aku."

METANOIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang