METANOIA - 11

1.2K 202 58
                                    

Penyesalan, penyesalan dan penyesalan . Hanya itu.

Hanya itu yang bisa dirasakan oleh Kim Taehyung sekarang. Penyesalan yang selalu datang diakhir itu memang benar adanya. Dan Taehyung merasakan sendiri hal itu .

Benar kata Jimin , dia tak hanya kehilangan Irene dihidupnya , tapi juga bayi yang ada dikandungan Irene. Kalau hal itu memang benar terjadi , sama saja Taehyung dengan membunuh. Karena nyatanya , dia memang kehilangan dua hal itu. Tak ada lagi bayinya , karena tak ada lagi Irene juga disisi nya. Tak ada kabar sama sekali, bahkan perihal keadaan keduanya.

"Merindukannya lagi ?" Tanya Joy yang sudah duduk disamping Taehyung , entah sejak kapan. Melamun tentang mereka berdua memang bisa membuatnya melupakan apapun, tak sadar dengan keadaan sekitarnya.

Taehyung menggedikkan bahunya , kemudian berdiri. "Aku kesini untuk bertemu dengan Jimin. Dimana dia ?"

"Diruangannya."

Taehyung melangkahkan kakinya begitu saja setelah Joy menjawab pertanyaannya. Tanpa basa basi , menuju tempat yang dikatakan Joy tempat Jimin berada. Meninggalkan wanita yang hanya menatapnya dalam diam. Seperti sudah terbiasa dengan Taehyung yang seperti itu.

Tangannya terulur untuk mengetuk pintu didepannya, kemudian melangkah masuk saat suara sahutan didalam sana mempersilahkannya untuk masuk. Pemandangan pertama yang bisa dilihat adalah meja yang berantakan dengan pria dengan rambut hitam duduk dibalik meja sana. Dengan setelan kemeja rapi juga jas putih nya . Tak lupa dengan ukiran nama yang terletak disana. Dr.Park Jimin .

"Ah Tae , Kukira kau tidak jadi datang" Sapa Jimin pada Taehyung yang memasuki ruangannya. Kemudian mempersilahkannya duduk dikursi kosong didepannya. Yang sebenarnya tak perlu karena jawaban Taehyung setelahnya sudah pasti,

"Tidak bisakah kita bertemu ditempat lain ? Aku tak suka bau rumah sakit. ayo keluar , sudah lewat jam kerjamu bukan? Ganti bajumu , aku tunggu di Lobi." Ucap Taehyung cepat yang bahkan mengabaikan Jimin yang hendak memprotes. Bagaimana lagi , Jimin mengikuti apa yang Taehyung katakan . Kecuali untuk berganti baju. Hanya melepas jas dokternya dan memakai jas hitam miliknya yang senada dengan celananya . Tak berbeda dengan Taehyung yang memakai setelan jas yang tak kalah elegan. Yang jelas dengan harga yang tak murah.

"Masih tak ada kabar darinya?" Tanya Taehyung , dengan tangan yang memainkan kunci mobilnya sambil berjalan.

"Tae , masih memikirkannya ? Sudah Empat tahun berlalu. Dan kau , bahkan akan segera menikah lagi." Jawab Jimin , berhati hati.

Benar , sudah Empat tahun berlalu sejak kekacauan itu terjadi. Tapi jujur saja , tak mudah melupakannya. Perasaan menyesal selalu menghantui Taehyung , bahkan sampai detik ini pria Kim itu masih mencarinya. Mencari keberadaan sang Istri , ah ralat maksudnya 'mantan istri' . Karena beberapa bulan setelah itu Irene mengirimkan pesan padanya. Bukan pesan yang membahas keberadaan dirinya , tapi sebuah pesan yang mengatakan jika Irene mengajaknya bercerai. Lalu hilang lagi begitu saja , bahkan yang mengurus perceraiannya saja adalah pengacaranya. Sampai mereka benar benar resmi bercerai. Begitu saja.

Jika bertanya 'Kenapa tak mencari kerumahnya saja' atau 'Kenapa tak mencari tahu sendiri kekeluarganya karena keluarga Irene bahkan keluarga yang cukup disorot media karena perusahaan besarnya' . Jawaban nya adalah sudah. Taehyung dan Jimin sudah melakukannya ,bahkan berbagai cara lainnya. Tapi tetap , hasilnya nihil. Tetap seperti itu sampai saat ini.

Apalagi sejak perusahaan milik ayah Irene itu bangkrut dua tahun setelahnya . Membuatnya semakin hilang, tak bisa dicari lagi. Hilang jejak.

"Aku merindukannya. Sangat."

Jimin hanya terdiam mendengar pengakuan kerinduan Taehyung yang ditujukan pada Irene. Tak tahu harus merespon seperti apa karena bahkan dirinya juga sama rindunya dengan Taehyung. Rasa kesal dan marah tentu juga masih ada dibenak Jimin pada Taehyung. Tapi sekali lagi , dia tak ingin kehilangan sahabat nya yang lain. Kehilangan satu sahabat yang sangat berarti baginya sudah sangat menyakitkan , tak ingin kembali kehilangan sahabatnya yang tersisa. Sebenci apapun dirinya pada Taehyung , tak bisa dipungkiri jika Jimin tak ingin kehilangannya. Dan juga , bagaimanapun dirinya ikut terlibat karena membohongi Irene. Yang bahkan masih belum sempat dijelaskan karena Irene terlanjur menghilang.

METANOIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang