METANOIA - 22

1.1K 168 93
                                    

Tahu kan harus apa?
Vote dan komentar banyak banyak kaya sebelumnya.
Thanks before, Laffya💜

___
Tidak ada pelukan hangat seperti sebelumnya, yang ada hanyalah jarak yang semakin nyata diantara keduanya. Jarak yang kembali datang setelah pergi untuk beberapa saat. Takdir berubah-ubah dengan begitu cepat, seperti tengah berada dalam permainan roller coaster. Terkadang terasa menyenangkan saat jalurnya lurus karena bisa merasakan sejuknya angin dan pemandangan yang luar biasa menakjubkan, atau merasa sedang mempermainkan jantung didalam sana saat jalur itu berubah curam menaik dan turun dengan kecepatan diatas normal. Tapi memang begitulah hidup, tak bisa selamanya merasakan bahagia. Tak bisa juga selamanya merasakan penderitaan. Seimbang.

Walaupun tidak secepat perubahan yang terjadi pada hidup Taehyung. Taehyung merasa terlalu cepat, setitik dia menemukan kebahagiaan, maka setelahnya datang lagi masalah lainnya. Merasa tak adil.

"Bae, bukankah seharusnya ada kesempatan untukku bisa bersamamu lagi? Aku tahu memang semuanya juga salahku, tapi bahkan Joy ikut terlibat dan menjadikan kesalah pahaman besar untukmu padaku."

"Iya, aku mengerti itu. Tapi bukan berarti aku harus memberikanmu kesempatan lagi Tae. Kau bahkan akan segera menikah dengannya, tidak mungkin kan kau membatalkannya begitu saja? Atau diam-diam kembali menjalin hubungan dibelakang Joy, itu sama saja dengan perselingkuhan, dan kau tahu aku juga benci itu."

"Aku bisa membatalkannya, aku bisa memb-"

"Jangan berpikir dengan aku yang menemanimu dsini menjadikan kau berasumsi jika aku memberi harapan padamu. Aku hanya merasa kasihan dengan dirimu yang seperti tadi, aku pernah merasakannya. Dimana tak ada yang bisa mengerti dan menemaniku saat aku sedang berada di kesedihan terdalam ku. Aku pernah merasakan bagaimana saat tangisanku bahkan tidak keluar dan hanya menyendiri dengan kepala dan hati yang terasa hancur secara bersamaan, saat aku bahkan merasa kehilangan diriku yang sebenarnya, hanya bisa menyakiti diri sendiri dengan kepala dan hati yang sudah kosong. Seperti ini." Irene menunjuk pada tubuh Taehyung, menjelaskan apa yang dia maksud.

"Bae, kumohon." Taehyung sudah menatap dengan sendu , matanya kembali memerah dan sedikit berkaca-kaca. Dua fakta yang berhasil membuatnya ingin kembali menangis.

Pertama, Irene memperlakukan nya dengan baik seperti tadi hanya karena rasa kasihannya pada Taehyung. Dan kedua, Irene pernah merasakan itu yang jelas alasannya adalah Taehyung itu sendiri, wanita itu benar-benar pernah terjatuh dijurang kesedihan yang dalam karena dirinya.

Irene mendekat, menyentuhkan jemarinya pada wajah Taehyung, memperhatikan setiap inchi wajah tampan yang begitu luar biasa itu. Wajah sempurna yang pernah selalu dia puja setiap harinya, selalu dia kagumi setiap malamnya. Iya, dulu sekali, sebelum kebencian itu menyeruak didalam hatinya.

"Lanjutkan pernikahanmu dengan Joy, setidaknya sekarang dia mencintaimu bukan? Aku yakin suatu saat nanti kau juga bisa mencintainya, perasaan cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya. Kau bahkan dulu menolakku bukan? Tapi pada akhirnya kau bisa mencintaiku. Hanya lakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan saat itu dan kau akan bisa mencintai Joy."

Taehyung menggelengkan kepalanya, menyentuh tangan Irene yang masih menyentuh wajahnya. Pipinya mengusak pada tangan Irene dengan mata yang terpejam. "Hatiku bahkan sudah kau miliki, sepenuhnya."

"Kalau begitu aku kembalikan. Aku mengembalikan lagi hatimu, sekarang hatimu milik kau sepenuhnya lagi." Irene menggerakan satu tangannya lagi, menyentuhkannya pada dada Taehyung, seakan dia memang tengah mengembalikan hati Taehyung ditempatnya. Dengen kekehan yang bahkan sama sekali tak terdengar lucu.

Taehyung kembali menggeleng. Bibirnya sudah terbuka , namun Irene mendahuluinya menyentuhkan satu jarinya pada bibir Taehyung. Menahannya untuk tidak berbicara.

METANOIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang