Rahasia ? tak ada yang salah bukan jika seseorang memiliki rahasia tentang dirinya . Berani taruhan jika sebenarnya semua orang memilikki rahasianya masing masing . Entah tentang sebuah perasaan yang dipendam ataupun tentah sebuah keadaan dirinya sendiri , Dan juga banyak hal lainnya semacam itu . Hanya saja yang menjadi perbedaan adalah besar kecilnya rahasia tersebut .
Walaupun pada akhirnya sebuah rahasia tetap akan terungkap , jika tuhan sudah menunjukan jalannya .
"Tae ? dari mana saja ?" Tanya Irene saat melihat sang suami baru saja memasuki rumah yang mereka tinggali .
"Ah itu , dari rumah " Jawab Taehyung sembari menarik Irene kedalam rangkulannya .
"Rumah ?" Irene menatap Taehyung heran . Bukannya tak percaya , tapi tidak biasanya Taehyung pergi begitu saja dengan terburu-buru hanya untuk kerumahnya . Apalagi untuk selama itu , ia pergi dari siang hari dan baru kembali dijam malam seperti ini hanya untuk dirumah orangtuanya yang begitu ia hindari? . Bahkan untuk pindah kerumah mereka saat ini saja Taehyung yang terburu-buru karena katanya sudah muak berada disana .
Taehyung , mencium kepala Irene saat ia sadar jika Irene seperti menaruh curiga padanya . "Iya kerumah untuk mengambil salah satu kartu ku yang tertinggal "
"Selama itu ? " Tanya Irene lagi . matanya tak lepas menatap pada Taehyung , seakan mengintrogasi suaminya itu.
"Tadi aku menyuruh Taehyung untuk mampir kerumah sakit untuk mengambil berkas hasil tes kesehatan ku , dan dokter nya mengatakan kalau hasilnya memang terlambat tapi Taehyung sudah sampai disana jadi sekalian saja kusuruh menunggu . Maaf Tae merepotkanmu " Jimin yang memegang sekaleng soda ditangannya bergabung dalam obrolan saat melihat Taehyung yang sudah kebingungan menjawab pertanyaan dari Irene .
"Lalu, dimana berkasnya?"
Taehyung diam , tak menjawab . Menatap Jimin yang ia rasa salah menjawab , sudah jelas Irene pasti menanyakannya dan dia sama sekali tak memiliki berkas seperti itu ditangannya .
"Oke kebiasaan seorang Kim Taehyung kembali , dasar bodoh kenapa meninggalkannya dimobilmu ? Kemarikan kuncinya biar aku yang ambil " Jimin mendekati Taehyung , berniat meminta kunci mobil milik Taehyung.
"Kenapa kau yang harus ambil ? Tae kau yang disuruhnya , selesaikan tugasmu sendiri sampai selesai . Jimin memintamu membawakan untuknya jadi kau yang harus ambil sendiri dan memberikannya pada Jimin "
"Tidak apa apa rene , biar aku yang ambil . Taehyung sudah menunggu begitu lama untukku , aku terlalu banyak merepotkannya "
"Baiklah , biar aku saja jim . Ah iya Bae , aku lapar buatkan aku sesuatu ya " Taehyung kembali mencium rambut Irene sebelum melangkah keluar.
Irene mengangguk , "kau juga belum makan bukan ? biar aku buatkan makanan untuk kalian "
Jimin segera meraih ponselnya yang berada didalam saku nya saat Irene sudah berjalan meninggalkannya untuk menuju dapur . Mengetikan beberapa kata dan mengirimnya , pada kontak yang ia beri nama Kim Taehyung disana dan kembali memasukan ponselnya pada sakunya .
"Irene , perlu kubantu tidak ?" ucap Jimin sedikit berteriak
"Tak usah jika kau hanya akan mengacau " Suara milik Irene yang berada didapur menjadi jawaban atas pertanyaan Jimin , membuatnya terkekeh dan tetap berjalan menghampiri Irene .
_______
Tengah malam , waktu yang tepat untuk memikirkan berbagai macam hal untuk seseorang yang masih belum bisa memejamkan matanya . Sunyi nya malam seakan mendukung hati dan isi kepala muncul dan menunjukan apa yang tengah dirasakan pada pemiliknya .
![](https://img.wattpad.com/cover/234113090-288-k526283.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA [END]
FanfictionMenikah di usia muda bukanlah hal yang tepat. Pasalnya, menikah muda tidak semudah itu, tidak seperti dalam cerita indah tentang cinta yang selalu berakhir bahagia. Nyatanya dua sahabat itu, Taehyung dan Irene, menikah muda karena kesalahan keduany...