METANOIA - 19

1.1K 168 61
                                    

Kata siapa jika ingin memperbaiki kehidupan hanya bisa dilakukan saat kembali ke masa lalu? Apa kau yakin kalau kembali pada masa lalu semuanya bisa berubah? Bahkan tidak akan masuk kedalam lubang yang sama? Sepertinya kalaupun memang bisa menghindari lubang yang pernah menjebak mengarah pada kemalangan ataupun hal buruk, yang terjadi selanjutnya akan berbeda. Baik buruknya pasti juga ada, jadi jika menghindari nasib buruk yang terjadi di masa lalu bisa saja malah terjadi nasib burk dimasa depan. Begitu pula dengan hal lainnya. Jadi rasanya daripada harus mengharap kembali pada masa lalu , yang memang sepertinya tidak mungkin terjadi. Lebih baik memperbaiki diri saat ini juga. Perbaiki apa yang salah dalam dirimu untuk masa depanmu yang lebih baik. Memikirkan masa kini dan masa depan lebih baik daripada harus memikirkan masa lalu.

Dan saat ini, sehari setelah pertemuannya dengan Irene lagi juga beserta gadis kecil bernama Jia yang menggemaskan itu. Taehyung juga memikirkan hal yang sama seperti yang tadi dikatakan. Dia tidak mungkin terus-terusan terjebak dalam pikiran yang mengarah pada masa lalu nya. Dia tidak mungkin terus menghindar dengan berbagai kebohongan lainnya. Setidaknya, dia tidak ingin berbohong lagi soal perasaan nya.

Kim Taehyung masih sangat mencintai Irene, masih sangat berharap bisa kembali bersamanya. Juga bersama gadis kecil yang membuat keberaniannya semakin berkobar, bersemangat.

"Kenapa dimatikan? Aku bahkan belum selesai berbicara." Taehyung menyungging kan senyumnya, dengan kaki yang sudah terangkat dan bertumpu pada meja kerjanya. Kursi yang ia duduki digerakan dengan asal. Tidak lupa dengan ponsel yang sudah menempel pada telinga kanannya, dibantu oleh tangan kanan yang bahkan tak merasa lelah untuk terus memegangnya.

"Taehyung, bisakah kau tidak menggangguku lagi? Aku mematikan telfon darimu karena aku tidak mau berbicara denganmu. Aku sedang sibuk, berhenti menelfonku atau kulaporkan pada Yoongi kalau kau terus menggangguku." Kekesalan terdengar dari seberang telfon. Suara Irene bahkan sudah terdengar kesal sekali disana.

Bagaimana tidak, Taehyung menghubunginya pertama kali beberapa jam yang lalu, dimana Irene langsung mematikannya saat pria itu tiba-tiba mengajaknya bertemu. Dan kemudian setelah itu panggilan dari Taehyung terus masuk bahkan hingga puluhan kali, membuat Irene benar-benar kesal hingga akhirnya mengangkatnya kembali. Untuk memperingatkan seperti ini.

Dan tahu apa yang terjadi? Taehyung malah terkekeh.

"Galak sekali. Tapi aku suka, apalagi kalau berbicara panjang lebar seperti itu. Bae Irene yang kukenal, bukan Irene yang hanya diam dan menjawab dengan singkat saja. Kalau galak dan cerewetnya sudah keluar seperti ini jadi tinggal menunggu manjanya saja."

"Apa dengan mengkonsumsi obat-obatan membuat otakmu rusak? Ah atau memang dari awal isi kepalamu itu sudah rusak? Pantas saja malah semakin gila. Ku tutup telfonnya dan jangan menggangguku lagi."

"Kalau dimatikan aku lacak posisimu sekaarang." Taehyung tersenyum lebar, kemenangan untuknya walaupun harus mengancam. Tapi sebenarnya bukan sebuah ancaman, hanya menggertak saja agar wanita Bae itu tidak mematikannya. Dan terbukti kalau suara panggilan terputus bahkan tidak terdengar. Soal melacak , Taehyung tentu tidak akan melakukannya, kalau dilakukan yang ada malah kacau.

"Aku tunggu dikantorku, kudengar kau sedang membutuhkan pekerjaan. Aku memiliki lowongan pekerjaan yang bagus dikantorku untukmu,lebih bagus daripada part time di minimarket.Datang saja kemari , kau tahu kan letak kantorku?"

Mari bertepuk tangan untuk Kim Taehyung yang sudah tersenyum semakin lebar. Kemampuan nya untuk mencuri informasi semakin berkembang, dimana dia bisa mendapatkan informasi itu dari ponsel Jimin. Membaca pesan yang masuk pada ponsel Jimin semalam saat dirumah, saat pria Park itu tak sengaja tertidur di sofa. Menyentuhkan sidik jari Jimin pada ponselnya untuk membaca lebih banyak secara diam-diam agar pria busan itu tidak terbangun. Membuat Taehyung bangga pada dirinya sendiri, merasa sudah setara dengan para hacker diluar sana.

METANOIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang