Kangen gak?
Nih aku kasih yang manis-manis dulu dari Ayah dan anak ini. Jadi jangan lupa komentarnya banyak-banyak ya! 💜yang belum follow silahkan follow juga yuk , follow ig ku juga @Liachuu_
Selamat membaca,
____
Langit terlihat tak sebiru biasanya. Awan-awan tebal berwarna hitam itu menutupi beberapa bagian dari langit diatas sana, seakan melarangnya untuk terlihat cerah. Ingin menggantikan dengan kegelapan yang akan dia berikan, atau bahkan air hujan yang sudah siap dia tumpahkan pada apapun yang berada dibawahnya. Matahari pun seakan kalah telak dari sang awan, ikut tertutpi gumpalan awan hitam yang menghalanginya. Belum lagi dengan hembusan angin yang seperti ikut bekerja sama dengan sang awan, menambahkan hawa dingin yang bahkan bisa menembus pakaian hingga menusuk tulang.Pria Kim dengan perlahan melangkahkan kakinya, melewati pohon dengan dedaunan yang sudah gugur entah karena memang sudah tak kuat bergelantungan dirantingnya ataupun tak kuat karena ditiup sang angin. Kaos hitam turtle neck yang ia gunakan berusaha menghalau rasa dingin yang menerpanya, disertai Long Coat tebal yang menambah kehangatan pada tubuhnya walaupun tak dieratkan. Setidaknya membantu sekali untuk menghalau angin yang sudah siap menembus pada kulitnya.
Tangan besar dan jemari yang panjang dengan urat dipunggung tangannya itu melambai ke atas, saat netra nya mendapati seorang pria tengah berjalan dengan gadis kecil disampingnya. Hatinya sedikit mencelos saat melihat kedua tangan itu saling menggenggam, seakan tak ingin dipisahkan.
"Jia." Taehyung berlari kecil, mempercepat langkahnya untuk menghampiri gadis kecil yang masih memasang wajah datar disana, sama seperti pria yang digenggamnya.
"Jaga Jia dengan baik, aku akan menjemputnya nanti malam. Irene tak bisa datang, dia sedang ada urusan." Tak perlu berbasa basi, pria disamping Jia yang tak lain adalah Yoongi dengan rambut hitamnya yang tertutup topi itu berbicara to the point, tapi jelas terlihat sedikit rasa tak suka dengan kehadiran Taehyung.
Taehyung mengangguk, kemudian mengulurkan tangannya pada Jia.
"Daddy.."
Bukan, bukan pada Taehyung Jia berbicara. Melainkan pada Yoongi disampingnya, kepalanya sudah mendongak dan menoleh pada Yoongi, tepat seperti yang Taehyung pikirkan tadi. Mereka sama-sama seperti tak ingin dipisahkan. Iri, dan cemburu jelas Taehyung rasakan.
Yoongi berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Jia. Tangan nya terulur untuk mengusap kepala Jia dengan lembut. "Daddy harus bekerja. Jadi ikut dulu dengannya ya? Mommy sudah bicara kan dia ini siapa?"
Jia mengangguk pasti, dengan tangan yang perlahan dia lepaskan dari genggaman tangan Yoongi. Membuat Yoongi kembali membangkitkan tubuhnya, berdiri menghadap pada Taehyung yang memperhatikan.
"Jia tidak suka tempat ramai, dia juga tidak tahan dengan udara dingin. Lebih baik tidak usah berlama-lama diluar rumah. Aku pergi dulu. Jia, Daddy pergi dulu ya?" Pamit Yoongi, dengan tangan yang kembali mengusak pada rambut Jia sebelum akhirnya berbalik.
"Ah, Jia jarang berbicara. Dia suka menonton aca-"
"Hyung, aku bisa mencari tahunya sendiri. Biarkan aku melakukan semuanya sendiri, mendekati Jia dengan caraku sendiri." Taehyung memotong pembicara Yoongi yang menghentikan langkahnya tadi. Meembuat pria yang gemar mengenakan topi itu mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan dua orang yang masih berdiri disana.
"Jadi, apa Jia mau membeli sesuatu?" Taehyung menundukan tubuhnya, menatap Jia yang sesekali melirik pada Yoongi yang sudah semakin jauh berlalu dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA [END]
FanfictionMenikah di usia muda bukanlah hal yang tepat. Pasalnya, menikah muda tidak semudah itu, tidak seperti dalam cerita indah tentang cinta yang selalu berakhir bahagia. Nyatanya dua sahabat itu, Taehyung dan Irene, menikah muda karena kesalahan keduany...