Prolog

56.6K 1.4K 0
                                    

Kami beradu pandang cukup lama, ada rasa menggelitik di hatiku saat melihatnya. Menghangat? Ya itu kata yang paling tepat. Aku tidak mengerti mengapa aku begini, perasaan apa ini?

Aku seakan lupa pada diriku. Siapa aku? Apa pekerjaanku? Bagaimana egoku? Seberapa terkenalnya aku? Wartawan yang terus mengikutiku? Aku tidak mengingat apapun yang aku khawatirkan. Aku hanya dapat melihat dia.

Matanya yang seolah seperti membakar tubuhku, panas dari ujung rambut sampai ujung kaki. Membuatku semakin merana ingin menyentuhnya. Apa ini? Sesuatu yang tak pernah kurasakan sebelumnya, tidak dengan pria manapun, bahkan dengan pacarku kontrakku yang telah tiga tahun menjalin kasih.

Dia mendekat ke arahku, bagai dewa kematian yang siap menjemputku. Auranya dingin, menakutkan, dan begitu gelap. kata-kata itu sangat cocok untuk disematkan pada dirinya. Aku seperti pernah melihatnya, mata hijau kebiruan itu. Dimana tapi? Aku bahkan tidak dapat menggunakan otakku dengan benar.

Tangannya menyentuh tengkukku. Hal gila yang tak pernah terjadi kepadaku. Jika aku masih waras harusnya aku menendangnya atau bahkan memukulnya saat ini juga. Bagaimana bisa orang asing menyentuhku?! Aku pernah membuat kepala artis terkenal bocor karena memukulnya dengan heels, dia seenaknya memelukku dari belakang saat aku sedang di club malam. Hal gila macam apa yang sedang aku alami?

Mataku terpejam seakan menikmati sentuhannya, aku yakin aku sudah tak waras. Aku yakin sesuatu yang buruk akan terjadi kepadaku. Apa yang harus kulakukan? Tubuhku seakan menyambut ketika bibirnya tiba-tiba menempel di bibirku. Sial! Dia adalah orang yang paling menyebalkan dalam hidupku. Bagaimana bisa?!

Tapi kami begitu larut, tubuh kami seakan-akan memang ditakdirkan untuk bersama. Larut dalam kenikmatan malam ini, larut dalam buaian satu sama lain.

Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang