*minta taburan bintangnya ya*
"Kau mau kemana?" Tanya Eric mengernyitkan dahinya saat kami bertemu dibawah tangga.
"Kau belum berangkat?"
"Kau mau kemana?" Tanyanya lagi.
"Kemana lagi? Aku akan bertemu Cara."
"Dirumah sakit?"
"Apa Cara sekarang sudah dipindahkan kerumah?"
Eric melihatku dari atas sampai bawah. "Dengan pakaian ini? Kurasa kau harus membatalkan cuti Leo dan Lily untuk dapat mengurus pakaianmu."
"Sial! Aku tidak perlu mereka, aku sengaja."
"Sengaja?"
Aku memutar badanku bak putri, memamerkan gaun ku yang berkerlap kerlip berwarna pink, juga sepatu yang berpendar sama dengan gaunku.
"Ini untuk menyambut Cara, aku ingin bilang kesadarannya bagaikan pesta untukku."
Eric menggeleng. "Kau semakin hari semakin aneh."
Aku cemberut sebal. "Kau juga!"
"Aku?"
"Kau cemburu dengan Mark."
Eric memutar bola matanya, hal yang tidak pernah kulihat. "Jangan mimpi! Aku bahkan tidak punya perasaan padamu bagaimana bisa cemburu?"
Aku menganga lebar. "Ohya? Lalu kenapa kau menelfonku setiap 30 menit sekali seperti orang gila?"
"Jangan bahas itu, kau bahkan sudah membalasnya."
Aku menghela napas kesal. "Bye. Aku pergi." Ujarku membalikkan badan darinya.
Amber sudah menungguku dengan membukakan pintu mobil belakang, lalu dia masuk ke kursi supir untuk mengantarku ke rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit aku melihat mobil Audi hitam yang sepertinya familiar terparkir tidak jauh dariku. Aku mengerutkan kening berusaha mengingat mobil siapa itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Life
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA [ 21+ ] Dia mendekat ke arahku, bagai dewa kematian yang siap menjemputku. Auranya dingin, menakutkan, dan begitu gelap. kata-kata itu sangat cocok untuk disematkan pada dirinya. Aku seperti pernah melihatny...