35. Liar, Liar, Sluty

12K 805 16
                                    

*minta taburan bintangnya ya*

Ting tong. Ting tong.

Suara bel membuatku terpaksa membuka mata, aku baru terpejam beberapa jam. Bagaimana bisa Amber membangunkanku sepagi ini? Aku akan memarahi saat wajahnya ada didepanku.

Dengan malas aku membuka pintu, terlihat Amber yang panik. Aku menyipitkan mata.

"Apa yang terjadi? Kau membangunkan ku subuh-subuh."

"Kita harus segera kembali ke Washington DC." Ucap Amber.

Aku menyipitkan mata, keningku mengkerut. "Apa yang terjadi?" tanyaku masih berusaha mencerna.

"Amanda mengaku hamil."

"Lalu?" Tanyaku bingung.

"Hamil anak Mr Strife."

Mataku langsung terbuka dengan sempurna, mencerna dengan jelas omongan Amber di otakku.

"Apa yang dia lakukan?!"

"Dia melakukan interview bersama majalah dan mengatakan dia sedang hamil anak Mr Strife."

"Apa Eric tahu?"

"Jake sudah tahu."

"Apa majalah itu sudah terbit?"

"Akan diterbitkan pagi hari ini."

"Bagaimana kalian bisa kecolongan?!"

Aku segera berlari keluar kamar. "Anda mau kemana, Jane?"

"DC!"

"Sebaiknya anda harus berganti baju dulu."

Aku menatap pakaian yang kugunakan, tersadar aku masih mengenakan gaun tidurku. Aku segera masuk untuk berganti baju.

"Dimana Mark?" tanyaku pada Amber.

"Dia tidak ikut kita pulang, dia masih memiliki urusan di New york."

"Ok. Kita harus segera sampai apartemen Amanda."

Amber menatapku sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan penuh. "Jane, apa anda baik-baik saja?"

"Aku hanya sedikit pusing."

"Ya kau terlihat pucat."

"Apa salju turun semalam? Aku bahkan baru sadar kalau salju sedang turun."

"Ya, saat malam."

"Pasti pengalaman yang indah bercinta sambil melihat salju bukan?"

Pipi Amber memerah, dia tersipu dan membuatku tertawa.

Aku memijit perlahan pelipisku, pusing yang kurasa saat ini menjalar sampai perutku. Aku bahkan ingin muntah. Padahal aku belum makan apapun dari pagi, aku mual.

"Jane, kau baik-baik saja?"

"Sedikit mual, kurasa turun salju membuatku sedikit terserang flu."

"Apa kita perlu membeli obat?"

"Tidak. kita jalan saja, biarkan aku tidur sebentar."

Amber mengangguk dan aku berusaha untuk memejamkan mataku, menahan sakit kepala yang menusuk.

"Jangan sakiti ibu!" ucapku melihat seorang pria akan memukul ibu.

"Kau sudah menghancurkan pernikahanku!" ucap laki-laki itu.

"Itu pilihanmu! Kau marah padaku karena menyesali perbuatanmu sendiri!" ujar ibu.

"Kau menjebakku! Aku menyesal meniduri wanita jalang seperti mu!"

Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang