*minta taburan bintangnya ya*
Langkah kaki ku terhenti ketika melihat ibu dan Eric sudah ada di meja makan.
'Lebih baik kau mati saja' ucapan Eric terngiang ditelingaku.
'Aku tidak mencintainya.' Suara Eric menggema ditelingaku, dia juga tidak mencintaiku. Apa dia menginginkan aku mati juga?
Aku terus menghindar dari Eric sudah hampir seminggu, aku menyibukkan diri berjalan bersama Mark, Amber atau bahkan Leo dan Lily. Aku menjaga jarak darinya, menghindari tatapannya, bahkan pura-pura tidak melihatnya saat berada ditempat yang sama.
Ku hela nafas panjang sebelum mendekati meja makan itu. Ibu tersenyum melihatku datang.
"Kau ada acara hari ini?" Tanya ibu melihatku sudah rapih.
Aku mengangguk dan tersenyum duduk disebelah Eric. "Iya, aku akan bertemu dengan Mark."
"Oh, dokter itu?" Tanya ibu lagi.
"Kulihat kau sering pergi dengannya?"
"Ya, aku sedang masa cuti dalam dunia model dan acting."
"Kenapa?" Tanya ibu.
"Bosan." Ucapku asal.
Eric melihat kearahku, aku sadar akan hal itu. Dia pasti meragukan jawabanku, mana mungkin aku bosan dunia itu? Itu karir yang aku bangun tanpa bantuan siapapun. Dia tahu akh sangat mencintai pekerjaanku.
Namun, ketika aku melihatnya dia mengalihkan pandangan darikh lalu menatap makanananya kembali.
"Apa kau sudah lebih enakan, Eric?"
"Ya. Aku sudah tidak pusing atau mual, kurasa kemarin aku masuk angin."
Ibu mengangguk. "Kau harus makan yang banyak, kau terlalu sibuk."
"Terimakasih, Bu."
Aku mengerutkan kening, sejak kapan Eric memanggil ibu dengan sebutan Ibu? Bukankah dia biasanya memanggilnya dengan Giselle?
"Kenapa wajahmu seperti itu, Jane?" Tanya ibu.
"Sejak kapak Eric memanggil mu ibu?"
"Sudah cukup lama." Jawab ibu menatap Eric dan dibalas dengan senyuman. "Kenapa?"
"Aku yang harusnya tanya kenapa dia merubah panggilannya kepadamu?"
"Kau dan aku sudah menikah, jadi aku juga menjadi anaknya." Ucap Eric santai sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.
Aku memasang wajah tak suka, kenapa dia dengan mudah mendapatkan hati semua orang sih? Bahkan hatiku juga.
"Kau pergi bersama Amber?" Tanya Eric.
"Ya." Jawabku singkat.
"Kau pucat, Jane." Ucap Ibu melihatku.
"Ohya? Aku merasa sehat dan bugar."
"Jangan terlalu lelah, kau hampir setiap hari pergi."
Agar aku tidak bertemu atau mengingat-ingat tentang Eric, bu
"Aku bosan dirumah." Ucapku pada ibu.
Aku menunggu Amber mengambil mobil didepan pintu, terlihat Eric keluar dari pintu menunggu Jake dengan mobilnya.
"Kalau kau bosan, kau bisa bermain ke kantorku."
"Tidak perlu, aku punya teman." Ucapku singkat.
"Kau menjauhiku?" Tanya Eric.
"Bukankah kau yang lebih dulu?"
Eric menghela nafas. "Aku akan makan siang bersama Amanda hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Life
RomansaMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA [ 21+ ] Dia mendekat ke arahku, bagai dewa kematian yang siap menjemputku. Auranya dingin, menakutkan, dan begitu gelap. kata-kata itu sangat cocok untuk disematkan pada dirinya. Aku seperti pernah melihatny...