*HOLA!!!!*
Sebagai hadiah pada Natal tahun ini aku update, biar bisa menemani libur kalian*TABURKAN BINTANGNYA YA*
Merry Christmas
"Dia ditemukan di toilet kantor sutradara, beberapa saksi mata mereka melihatmu bersamanya terkahir kali."
"Jake, itu bukan aku..." aku bersuara seperti mencicit, pikiranku kosong.
"Polisi ingin membawamu terlebih dahulu sebagai saksi, dia ingin mengetahui lebih dalam tentang kasus ini." Ujar Jake.
"Tidak ada yang boleh membawanya." Ujar Eric.
"Sebaiknya, Mrs. Strife hadir untuk pemeriksaan saksi, agar semuanya dapat dijelaskan."
"Dia tidak akan pergi tanpa aku." Ujar Eric memegang pergelangan tanganku.
"Pesta anda, Mr. Strife?"
"Burbarkan." Ujar Eric.
"Tidak." Aku memegang pergelangan tangannya. "Eric, kau harus tetap disini. Aku akan ikut mereka, aku akan menjelaskan bahwa aku tidak bersalah. Lagi pula aku hanya hadir sebagai saksi."
"Tidak." Eric masih memegang pergelangan tanganku erat.
"Eric, selesaikan pesta ini dengan baik dan jemput aku disana." Ujarku menenangkan. "I'm waiting."
"Jane, aku tidak bisa..."
"Please..." ucapku padanya.
"Aku akan segera menanganinya dan menelpon Sam." Ucap Eric khawatir. "Jake, ikut dengannya. Laporkan apapun padaku." Ucapnya masih mencengkram tanganku dan dijawab anggukan oleh Jake.
"Kau harus melepaskan aku agar aku dapat pergi." Ucapku sambil tersenyum, dia masih belum melepaskan tangannya. "I'm waiting for you, Eric."
Eric melepaskan tangannya dengan tak rela, aku berjalan dengan jantung yang bersebar-debar keluar rumah diikuti oleh Jake.
Terlihat dua orang petugas mengangguk hormat padaku, Jake membukakan pintu mobil. Jake mengantarku dengan mobil Eric, polisi mengikuti kami dari belakang.
Selama diperjalanan perasaan ku tak karuan, aku bahkan mencari berita mengenai Cara. Aku begitu terkejut saat mengetahui Cara koma dan menyebut-nyebut namaku. Managernya diwawancarai dan bilang bahwa dia yang menemukan Cara di toilet.
Netizen memberikan sumpah serapah padaku, hal gila apa lagi yang terjadi padaku. Aku menarik napas perlahan dan membuangnya. Jane, everything gonna be alright, ucapku menenangkan hatiku.
"Apa kau baik-baik saja?" Ucap Jake.
"Apa aku terlihat begitu buruk?" Ucap ku lesu.
"Mr. Strife pasti akan melindungimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Life
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA [ 21+ ] Dia mendekat ke arahku, bagai dewa kematian yang siap menjemputku. Auranya dingin, menakutkan, dan begitu gelap. kata-kata itu sangat cocok untuk disematkan pada dirinya. Aku seperti pernah melihatny...