*berikan taburan bintangnya ya*
Aku berjalan ke arah meja makan, ku lihat disana sudah ada Lily dan Leo. Aerith akan cuti untuk waktu yang cukup lama, semua pekerjaan Aerith akan di handle oleh Leo.
"Kau cantik, padahal kita hanya memberi tahu apa baju yang kau pakai saat nanti syuting." Ucap Lily saat melihatku menuruni tangga.
Aku tersenyum. "Dress like you are going to meet your enemy." Aku memutar tubuhku.
Dress Balmain berwarna baby pink berbahan tweed sangat pas di tubuhku, panjangnya sepaha menampilkan kaki jenjangku.
Leo bertepuk tangan. "Ayo kita sarapan! Hari ini jadawal kau sangat padat, kau harus mengambil gaunmu di Dior, fitting dan mempersiapkan malam ini."
Aku mengangguk. "Aku kan akan datang sebagai tamu."
"Kau tetap harus secantik ratu, Jane."
"I know, Leo. I'm the queen."
"Yes you are." Ucap Eric dibelakang.
Aku membalikkan badanku, menemukan Eric begitu tampan dengan jas Armani yang melekat ditubuhnya. Dia berhenti ketika sampai didepanku, ku rapihkan dasinya.
"Apakah diluar sudah turun salju?" Ucap Lily.
Aku mengerutkan dahiku dan melihat kearahnya. "Masih musim gugur, Lily."
"Kenapa kalian tiba-tiba akur?" Ucap Lily menatap kami heran.
Aku yang sadar akan situasinya menjauh sedikit dari Eric, Leo yang merasakan ada sesuatu berdiri dan menatapku penuh curiga.
"Apa terjadi sesuatu diantara kalian?"
"Tidak." Ucapku cepat.
Leo memggeleng. "Pasti ada." Dia meyakinkan dirinya. "Tapi kalian juga sudah menikah, jadi tak masalah." Dia kembali duduk di meja makan bersama Lily.
Aku cepat-cepat berjalan ke arah meja makan dan duduk disana. "Kau jangan mikir yang macam-macam." Ujarku setelah duduk di kursi diikuti oleh Eric yang datar.
"Kau berbicara seperti itu membuatku lebih yakin." Ujar Leo.
Aku terdiam, ku lihat Linda dan Anne mempersiapkan makanan di meja makan. Anne mempersiapkan makanan untukku sedangkan Amanda mempersiapkan makanan untuk Eric, ada dua pelayan lagi yang mempersiapkan untuk Leo dan Lily. Aku memperhatikan gerak-geriknya.
Dia tampak relaks, begitu tenang untuk seseorang yang akan meracuni orang lain. Apakah dia sudah biasa? Apakah ini hanya akting? Semuanya seperti baik-baik saja.
Namun, saat dia menaruh kopi di meja Eric terlihat sekali tangannya gemetar. Ada yang tidak beres dari yang ku lihat.
"Linda, kau tidak apa-apa?" Ucapku santai melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Life
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA [ 21+ ] Dia mendekat ke arahku, bagai dewa kematian yang siap menjemputku. Auranya dingin, menakutkan, dan begitu gelap. kata-kata itu sangat cocok untuk disematkan pada dirinya. Aku seperti pernah melihatny...