35

52 40 2
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca❤️.

Keesokan harinya Dirga sudah. bersiap-siap untuk ke sekolah.

"Pagi bunda,"ucap Dirga turun dari tangga.

"Pagi juga anak bunda,"ucap Lina mengoleskan selai ke roti.

"Itu yang duduk siapa Bun,"ucap Dirga menghampiri bunda dan ayah

"Ayah kamu lah,"ucap Arman menoleh ke arah Dirga.

"Ayah,"ucap Dirga berlari menghampiri Arman.

"Aku kangen banget sama ayah,"ucap Dirga memeluk Arman.

"Ayah juga,"ucap Arman mengelus punggung anaknya.

"Udah sarapan dulu,"ucap Lina menatap kedua jagoannya tersebut.

"Nak ayah mau ngomong sama kamu,"ucap arman menatap Dirga.

"Ngomong apa yah?"ucap Dirga mengambil sayur.

"Kamu sebentar lagi lulus kan?"ucap arman menatap Dirga.

"Iya yah tinggal nunggu harinya aja hari ini aku mau ngembaliin paket,"ucap Dirga seraya menyendokkan makanan ke mulutnya

"Nanti kalau kamu udah lulus kita semua pindah ke Belanda,"ucap arman.

Dirga pun tersedak.

"Pindah?"ucap Dirga kaget.

Arman pun mengangguk sembari tersenyum menatap keluarganya

"Kan yang di belanda cuma kuliah aja yah ngapain harus pindah segala,"ucap Dirga menatap arman.

"Ayah itu ada urusan pekerjaan di sana nah rencana ayah kita semua pindah ke sana biar gak bolak-balik kesini,"ucap arman melahap makanan.

"Tapi yah Dirga nanti gimana mau ketemu sama Nisa?'
ucap Dirga berani menyebutkan nama Nisa di depan ayahnya.

"Nisa lagi Nisa lagi emang gak ada cewek lain,"ucap arman memberhentikan makannya.

"Dirga itu cinta mati sama Nisa yah gak bakalan bisa dipisahkan,"ucap Dirga menatap arman.

"Ingat ya Dirga jodoh itu udah ada yang ngatur jadi kita tinggal nunggu waktunya aja,"ucap arman menatap Dirga..

"Waktu Dirga itu sekarang yah,"ucap dirga menatap sang ayah.

"Udah dong yah masa pagi-pagi udah ribut sih gak malu apa sama tetangga,"ucap bunda memberikan minuman.

"Dirga sebaiknya kamu turutin perintah ayah katanya kamu mau jadi orang sukses,"ucap arman menatap Dirga.

"Tapi nanti setelah aku selesai kuliah kita kesini lagi kan yah?"ucap Dirga menatap arman.

"Tergantung barangkali kamu di sana bertemu jodoh kamu,"ucap arman masih sibuk sarapan.

"Udah-udah sarapan dulu aja keburu siang nanti telat loh,"ucap Lina menatap arman dan Dirga.

Dirga pun melanjutkan sarapan.

Setelah selesai sarapan arman dan Dirga pun berpamitan kepada Lina.

"Berangkat dulu Bun,"ucap arman mencium kening Lina.

"Hati-hati yah,"ucap lina mencium punggung tangan suaminya.

Ayah pun mengangguk.

"Dirga mending kamu berangkat bareng ayah aja lagipula kita kan searah,"ucap arman menatap Dirga mengeluarkan motornga.

"Tapi nanti pulangnya gimana?"ucap Dirga menatap sang ayah.

"Biar dijemput sama bang amin,"ucap arman menatap Dirga.

DIRSA ( Segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang