※01

3.7K 575 396
                                    

Aku tertawa membaca kalimat terakhir dari cerita pendek yang baru aku baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tertawa membaca kalimat terakhir dari cerita pendek yang baru aku baca. Dia pikir sedang membohongi anak kecil?

Tanpa pikir panjang, aku mengikuti permainannya, mengetuk dua kali layar ponselku dan tertawa.

Lihat? Tidak ada yang terjadi.

Lambat laun tawaku memelan, otot otot wajahku mengendur, dan tinggalah senyum yang memudar.

Tidak mungkin ada hal seperti ini.

Tidak mungkin ada pangeran baik hati yang tiba tiba datang dan menyelamatkanku dari dunia ini. Tidak mungkin ada sosok lelaki idaman seperti di cerita yang aku baca.

Hahaha, tidak mungkin...

Konyol.

Menyelesaikan bacaan subuhku, aku beranjak. Niat bersiap untuk memulai hari, mengingat aku hanya tinggal sendiri dan berusaha mengurus diriku dengan benar.

Baru meletakkan ponsel di sebelahku, cahaya yang menyilaukan mata membutakan penglihatanku sesaat.

Ajaibnya, pemandangan yang aku lihat pertama kali saat membuka mata membuatku menahan napas. Kaget dan mencerna keadaan.

Seorang lelaki yang ikut terkejut sedang menahan dirinya di atasku. Mengerjap pelan sebelum akhirnya tersenyum lebar, "Ha—"

"AAAAAAAAAA—hmp?!!!"

Wajahnya yang panik saat mendengarku berteriak membuatku terduduk seketika. Begitu juga dia yang duduk di depanku dan membekap mulutku. Sesekali menggeleng kecil dan mengisyaratkan agar aku diam.

"Jangan berisik. Ini masih subuh," bisiknya, masih belum melepaskan tangannya yang menutup mulutku.

Dengan kesal, aku menyentakkan tangan besarnya. Mengamankan diri dengan beranjak dan kabur ke sudut ruangan. Sementara dia malah menatapku aneh dengan tatapan bingung.

Heh? Bukankah aku yang seharusnya menatapnya aneh?!

Plak!

Shit! Bukan mimpi!

Dia panik saat melihatku menampar diri sendiri. Berdiri dan hendak menghampiriku.

"Berhenti di sana!" pekikku.

Lelaki itu menurut, menatapku seperti anak anjing yang meminta makan. Sial, kenapa dia harus tampan?!

Konyol.

Darimana dia datang? Ini pasti mimpi, tapi aku bisa merasakan sakit. Iya, pasti begi—

"Ini bukan mimpi, kalau kamu mau tahu."

"Kamu bisa membaca pikiranku?" tanyaku ketakutan. Orang ini jelas menyeramkan!

"Tentu saja tidak. Semua terlihat jelas di eskpresi wajahmu." Dia duduk kembali di ranjangku dengan santai, seakan akan dia yang punya kamar.

virtual || choi beomgyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang