"Apa yang dikatakan ayah benar. Aku anak haram, Gyu. Kamu boleh jijik setelah ini."
"Ibu mengandung aku sebelum bertemu ayah. Dulu, ayah tidak seperti sekarang. Dia pria yang baik selama ibu masih ada. Dia rela menikah dengan ibu dan menjadi ayahku."
"Aku diperlakukan selayaknya anak sampai berumur lima tahun. Aku ingat bagaimana ekspresi bahagia mereka saat mendengar Kai akan datang ke dunia."
"Ayah mulai lebih memerhatikan ibu dibanding aku. Tapi aku juga tidak keberatan, sungguh. Aku senang punya adik. Aku yang naif dan belum tau kebenarannya."
"Semua memburuk saat ibu berhasil melahirkan Kai, tapi tidak berhasil selamat. Sejak itu, ayah berubah."
"Awalnya memang merawat Kai dengan baik, lama kelamaan ayah menjadi semakin kasar terhadapku. Lalu berimbas pada Kai dan mulai menyalahkan kami berdua atas kepergian ibu."
"Aku... tidak pernah menyalahkan Kai. Dia belum sempat merasakan kasih sayang ayah dan ibu seperti aku dulu. Aku menyalahkan diriku yang mengambil semua hak Kai dulu."
"Masuk sekolah menengah, ayah terang terangan menceritakan segalanya padaku sambil memukuliku. Ah, sekarang aku paham kenapa ingatanku begitu buruk, hahaha."
"Beomgyu, maaf jika ingatanku sangat buruk."
"Enam belas tahun, ayah mulai mengusirku dari rumah. Muak. Aku dikirim ke Seoul dan menjalani kehidupan di sini hingga detik ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual || choi beomgyu [✔]
Fanfiction[ғɪᴄᴛɪᴏɴ - ғᴀɴᴛᴀsʏ] "Ketuk dua kali untuk membuat dia nyata," begitu kalimat terakhir dari cerita yang aku baca. Ha. Bualan untuk anak anak. °txt fanfiction° •oc •choi beomgyu