"Terima kasih, pak."
Ini suara Beomgyu yang menunduk kecil pada supir taksi yang telah mengantar mereka dengan selamat di depan gedung rumah sakit.
Berdasarkan kabar yang diterima Lena, adiknya dirawat di sini. Gadis itu bahkan tidak sabaran dan langsung masuk untuk menanyakan kabar adiknya.
"Pasien atas nama Huening Kai?" tanya Lena panik.
Beomgyu ikut menunggu di belakang gadis itu. Menjaga tubuh mungil yang lincah bergerak kesana kemari tanpa melihat sekitar.
"Di ruang C10, nona. Lantai tiga," jelas suster yang bekerja di bagian depan rumah sakit.
Tanpa membuang waktu, Lena melangkahkan kaki dengan cepat ke ruangan yang dimaksud.
Dilihat lihat, ini memang lantai khusus untuk pasien anak anak. Beomgyu jadi penasaran umur berapa adik kesayangan Lena ini.
Klek
"Kai!"
Beomgyu mengintip kecil, masuk ke dalam ruangan berbau obat menyengat dengan langkah santai.
Melihat seorang anak laki laki yang terbaring tapi masih bisa tersenyum lebar untuk menyambut kehadiran kakaknya.
Tanpa sadar Beomgyu mengulas senyum melihat interaksi kakak beradik di depannya. Interaksi yang dia lakukan dulu dengan saudaranya.
"Kenapa bisa sampai di sini? Astaga aku panik sekali." Lena mengusap wajah Kai yang pucat, membenahi rambut adiknya yang berantakan.
"Padahal aku pinjam ponsel suster cuma untuk mengabari kakak soal dana. Kenapa malah datang segala? Hehe," sahut Kai terkekeh renyah.
"Aku panik! Tiba tiba aku dapat berita kalau kamu di rumah sakit padahal kita belum bertemu dua tahun lamanya!"
Beomgyu cukup kaget mendengarnya. Dua tahun gadis ini tinggal terpisah dan belum pernah pulang. Pantas punggung sempitnya terlihat kesepian.
"Hehehe aku baik baik saja, kok! Terus itu..."
Kai menggantungkan ucapannya, menatap Beomgyu yang berdiri di belakang Lena.
"Hai! Jadi kamu yang namanya Kai? Aku Beomgyu, temannya Lena," sapa Beomgyu, mengangkat tangan untuk kesan akrab.
Kai tersenyum jenaka kemudian, melirik Lena dan Beomgyu bergantian, "Kak Lena kan tidak punya teman dekat. Kakak pasti pacarnya, ya? Sampai ikut datang ke Daegu begini."
Lena melotot, "Anak kecil ngomong apa, hah?" Gadis itu mulai menyerang Kai dengan gelitikan kecil, membuat si empunya meringis.
Mendengar ringisan itu, Lena berhenti tertawa. Juga Beomgyu yang senyumnya luntur.
"Apa yang sakit sebenarnya? Perutmu?" tanya Lena lagi, mengusap pipi adiknya pelan.
Kai terkekeh, menggeleng kecil, "Bukan apa apa, kok! Aku bercanda saja tadi hehe!"
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual || choi beomgyu [✔]
Fanfiction[ғɪᴄᴛɪᴏɴ - ғᴀɴᴛᴀsʏ] "Ketuk dua kali untuk membuat dia nyata," begitu kalimat terakhir dari cerita yang aku baca. Ha. Bualan untuk anak anak. °txt fanfiction° •oc •choi beomgyu