"Dimana?"
"..."
"Jangan kemana mana, aku kesana sekarang."
Beomgyu terkejut melihat Lena mengumpat tertahan di balik pintu kamar inap Kai. Niat awalnya mau mengambil menu sarapan untuk si kecil, tapi malah menemukan gadis itu marah di telepon.
"Ada ap—"
"Kai bagaimana?" tanya Lena, mengintip kecil ke dalam ruangan dimana Kai sedang sibuk menonton televisi.
"Aku baru mau ambilkan sarapan untuknya, dan mungkin kita," jawab Beomgyu.
Lena mengangguk, "Bagus. Tolong jaga Kai sebentar. Makan saja duluan tanpaku."
Sebelum gadis itu berbalik dan pergi menjauh, Beomgyu mencekal lengannya. Dia tidak bisa terus terusan ditinggal tanpa kabar begini.
"Mau kemana?"
"Menghampiri orang itu."
"Siapa? Sendirian?"
"Iya."
Tidak diberikan kesempatan bertanya lebih lanjut, Lena menjauh dari hadapan Beomgyu dengan langkah tergesa, terkesan kesal malah.
Ingin mengejar, tapi diberi petuah untuk tinggal dan menjaga Kai. Lagipula, ini masih pagi. Gadis itu bahkan tidak terlihat lelah setelah perjalanan jauh.
Apa boleh buat. Daegu dan udara sejuknya yang familiar di kulit Beomgyu membuat lelaki ini sedikit santai sekarang.
"Iya, aku mau mengambilkan sarapan pasien atas nama Huening Kai."
»»——⍟——««
BRAK
Bukan hanya aku yang terkejut dengan pemandangan yang menyambutku, tapi berlaku juga pada pria tua yang sedang duduk di sofa.
"Kenapa tidak memberi tahuku kalau Kai di rumah sakit?" tanyaku langsung, mengabaikan salam basa basi singkat seperti orang pada umumnya.
Pria itu melengos malas, "Buat apa? Kamu juga kenapa pulang? Menghabiskan uang saja."
"Ini uangku," desisku marah.
"Setiap bulan aku mengirim uang kesini untuk biaya hidup Kai, bukan untuk perjudianmu! Kenapa Kai bisa telat makan?!"
Persetan kalau pria ini lebih tua jauh dariku. Masa bodoh dengan sebutan hangat yang seharusnya aku katakan.
Aku muak.
"Mana aku tahu. Bocah itu sendiri yang tidak mau makan, mungkin?" jawabnya tidak peduli.
Aku berjalan ke arah dapur, membuka kulkas dan lemari dapur. Kosong, bahkan lebih parah dari tempat tinggalku di Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual || choi beomgyu [✔]
Fanfiction[ғɪᴄᴛɪᴏɴ - ғᴀɴᴛᴀsʏ] "Ketuk dua kali untuk membuat dia nyata," begitu kalimat terakhir dari cerita yang aku baca. Ha. Bualan untuk anak anak. °txt fanfiction° •oc •choi beomgyu