Kaki Lena berhenti saat melihat seseorang di depan tempat tinggalnya. Menatap bingung mengapa orang itu ada di sini.
"Oh, hai," sapa pemuda itu santai.
Lena mengernyit, "Kenapa di sini?"
"Ingin mengatakan sesuatu. Kamu sibuk?"
Sangat. Sebenarnya, dia sangat sibuk. Tapi sepertinya apa yang ingin dikatakan pemuda ini lebih penting.
"Mau mengobrol di dalam? Aku mau bersiap sekalian." Lena membuka pintu kamarnya, membiarkan pemuda itu mengikutinya masuk.
"Bersiap kemana? Kerja?"
Lena tidak menjawab, membuka lemari bajunya dan mengeluarkan beberapa dengan kasar.
"Mau bicara apa? Cepat, Taehyun."
Taehyun yang awalnya kebingungan melihat gadis ini terburu-buru akhirnya membuka suara, "Beomgyu putra bungsu Choi Corp, bukan?"
"Aku pikir dia sudah sembuh dari kecelakaan itu, tapi rekan kerja ayah memberitahuku kalau dia di rumah sakit Daegu dan... semakin kritis."
Sebenarnya Taehyun ingin menanyakan apakah Beomgyu pacar Lena kembali masuk rumah sakit atau mereka bukan orang yang sama. Tapi pertanyaan itu dia urungkan melihat Lena berhenti mengemas bajunya dan terlihat syok.
Tangannya yang bergetar tidak lagi sanggup melipat baju. Mengusap wajahnya kasar, Lena terisak lirih.
Jelas Taehyun bingung. Apa Lena selama ini tidak tahu, atau bagaimana? Meski dia pemuda pintar, tapi otaknya tidak bisa bekerja melihat Lena menangis.
"Hei? Kenapa menangis? Jadi benar?" Taehyun duduk di dekat Lena, mengusap pelan bahunya yang bergetar.
"Separah apa keadaannya...?" tanya Lena serak.
"A-aku tidak tahu. Mau kutanyakan lagi pada rekan ayahku?" tawar Taehyun, panik melihat air mata Lena turun deras.
"Aku mau kesana, Hyun. Aku harus kesana..."
Tanpa pikir panjang, Taehyun mengangguk, "I-iya kita kesana. Tapi sebenarnya ada apa?"
"Aku tidak tahu!"
"Yang aku tahu aku harus bertemu Beomgyu. Menyuruhnya bangun karena aku merindukannya. Aku akan ke Daegu malam ini juga."
"Gila? Malam ini? Lena, dimana dirimu yang selalu berpikir matang sebelum melakukan suatu hal—"
"Aku kacau, Hyun! Beomgyu kritis! Dia tidak di sini, aku harus apa?!"
Ini Lena, yang hidupnya sudah bergantung sepenuhnya pada Beomgyu tanpa dia sadari. Hati Taehyun mencelos melihatnya.
"Baiklah, iya, kita kesana malam ini. Bereskan bajumu dengan benar."
Mengalah, Taehyun sadar dia bukan siapa siapa saat ini. Duduk di dekat tas baju dan membantu gadis itu melipat bajunya sementara Lena memesan tiket kereta.
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual || choi beomgyu [✔]
Fanfiction[ғɪᴄᴛɪᴏɴ - ғᴀɴᴛᴀsʏ] "Ketuk dua kali untuk membuat dia nyata," begitu kalimat terakhir dari cerita yang aku baca. Ha. Bualan untuk anak anak. °txt fanfiction° •oc •choi beomgyu