Tiga hari lewat dan Lena masih belum mau memberikan petunjuk lebih banyak pada Beomgyu tentang permasalahannya.
Mereka menjalani hari layaknya manusia normal. Seperti teman yang terus adu mulut, tapi selalu bersama.
Kalau bukan karena Beomgyu yang memaksa, Lena sebenarnya juga tidak mau dekat dekat dengan makhluk ini setiap saat.
Dilihat dari sudut pandang orang awam, mereka seperti teman akrab, atau mungkin pacar yang seperti sahabat. Aslinya, hanya Beomgyu yang menempeli Lena kemana mana, demi tujuannya tercapai.
"Lena!" seru Beomgyu.
Haera yang peka, mendorong punggung Lena ke arah kantin, "Aku ada urusan dengan dosen Kang, kamu bisa menunggu di kantin lebih dulu. Daahh!"
Sepertinya yang dilakukan Lena akhir akhir ini hanya mengumpat. Apalagi setiap melihat senyum yang selalu menyambutnya dari pagi hingga malam, dia mendengus.
"Apa lagi?" tanyanya.
Walau terlihat malas, Lena tetap duduk di meja yang sama dengan Beomgyu. Membuat lelaki yang menunggunya itu tersenyum puas.
"Makan. Jangan sampai tidak makan. Kamu butuh tenaga untuk kerja," jelas Beomgyu.
"Hhhh, kamu tidak lelah seperti ini terus padaku?"
"Aku lebih lelah melihatmu bekerja, tau."
"Kalau kamu lelah bekerja, tidak usah ikut. Kan kamu sudah punya uang," cibir Lena kesal. Seakan menekankan kalau Beomgyu orang kaya dan Lena berkekurangan.
Beomgyu mendengus, "Kamu tidak lelah terus membicarakan ini denganku, hah?"
"Kamu sendiri?"
"Lelah, Lena...."
"Aku tidak."
"Ck, dasar kepala batu."
Beomgyu menopang dagunya, tersenyum kecil melihat Lena yang makan dengan tenang. Menikmati pemandangan di depannya untuk sesaat, sampai gadis itu menatapnya tajam.
"Apa?"
Beomgyu menggeleng kecil, "Tidak ada."
"Berhenti menatapku."
"Aku punya mata."
"Tutup saja sebelum aku menusuk matamu."
Beomgyu bergidik, "Galak."
"Nanti malam katanya Kak Eunha ada acara, jadi tidak bisa bekerja," jelas Lena, menyelesaikan makannya.
"Jadi kita hanya berdua?"
"Hm."
Beomgyu mengulum senyum kecil, "Aku senang kamu tidak lagi menolakku."
Lena cuma melirik, membuang bungkus makanan sebelum melangkah meninggalkan Beomgyu di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual || choi beomgyu [✔]
Fanfiction[ғɪᴄᴛɪᴏɴ - ғᴀɴᴛᴀsʏ] "Ketuk dua kali untuk membuat dia nyata," begitu kalimat terakhir dari cerita yang aku baca. Ha. Bualan untuk anak anak. °txt fanfiction° •oc •choi beomgyu