"Kakak pulang, ya?"
Jika boleh jujur, hati Lena berat untuk meninggalkan adiknya di sini—di rumah terkutuk yang serasa seperti neraka duniawi.
"Iya, tenang saja, kak. Aku kan sudah lima belas tahun!"
Beomgyu terkekeh melihat betapa Kai berusaha untuk meyakinkan kakaknya kalau dia bisa. Mereka mirip.
"Kalau ada apa apa, panggil aku. Kalau perlu, bilang gurumu untuk meneleponku. Oke?"
Kai mengangguk lagi, "Siapa tahu malah aku yang mendatangi kakak di masa depan, hehe."
"Benar." Lena mengulas senyum, "Kalau kamu berhasil keluar dari rumah ini dan menghampiriku, ayo kita hidup berdua saja."
Mereka tertawa kecil. Hingga netra Kai bersitatap dengan milik Beomgyu, mereka sama sama mengulas senyum.
Mengepalkan tangan dan menyatukannya sesaat, rupanya mereka sangat akrab hingga punya jenis jabat tangan sendiri.
"Kakak jaga Kak Lena dengan benar, ya?" pesan Kai.
"Dengan senang hati. Kamu juga, jaga dirimu. Ingat kataku kemarin?"
"Tentu saja."
"Apa?"
"Makan atau diterkam singa betina, rawr!"
Lena mengangkat alis bingung saat lelaki di depannya cekikikan. Candaan apa yang mereka tertawakan di belakang Lena.
"Paman dan Bibi Lee masih tinggal di sebelah?" tanya Lena di tengah gelak tawa adiknya.
Kai mengangguk, "Kadang mereka datang untuk membagi makanan. Kakak mau kesana?"
"Iya, menyapa. Kamu istirahat saja sebelum ayah pulang." Lena kembali mengacak rambut adiknya.
Bahkan Lena baru sadar kalau Kai sudah mau setinggi dirinya. Adiknya begitu cepat tumbuh, tapi Lena tidak ada di sisinya untuk memerhatikan perkembangan itu.
Sebelum Lena benar benar undur diri, Kai memeluk kakaknya sekali lagi. Menepuk nepuk punggung lelah kakaknya yang tidak pernah menyerah.
"Aku akan merindukanmu," bisik Kai.
"Aku juga."
"Apa aku boleh ikut lagi?" celetuk Beomgyu, memecah suasana haru tadi.
"Nah, aku pergi dulu. Belajar yang benar, ya! Aku menyayangimu!" Lena benar benar melangkah menjauh kali ini.
Kai membalas, "Aku juga sayang kakak!"
"Sekarang ke rumah tetanggamu?" tanya Beomgyu melihat Lena berbelok.
Lena mengangguk, menjelaskan, "Mereka yang menjaga Kai selama aku tidak di sini. Setidaknya aku harus berterima kasih."
Tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
virtual || choi beomgyu [✔]
Fanfiction[ғɪᴄᴛɪᴏɴ - ғᴀɴᴛᴀsʏ] "Ketuk dua kali untuk membuat dia nyata," begitu kalimat terakhir dari cerita yang aku baca. Ha. Bualan untuk anak anak. °txt fanfiction° •oc •choi beomgyu