1

9.2K 651 20
                                    

Aku harap kalian suka cerita ini..

______________________

"Tama Tama , kamu pipis dicelana yaa , eh eh Tama pipis dicelana ituu"

"NGGAAK , AKU GAK PIPIS DICELANA"

"Bahahaha Tama pipis dicelana , Tama pipis dicelana"

"NGGAK. AKU GAK PIPIS DICELANAAA"

Tama menangis meringkuk dengan teman - teman kelas yang mengelilingi sambil menyorakinnya. Tama menutup telinganya , dia terus berteriak kalau dia tidak pipis dicelana.

"Minggir"

Seorang anak laki - laki mendorong anak lain yang menghalangi jalannya. Dia jongkok dihadapan Tama.

"Tama" ucapnya halus.

"Tama ini aku" anak itu mengelus pelan rambut Tama.

Tama mendongakkan kepalanya , matanya merah karena banyak menangis , air mata membasahi wajahnya.

"Rama" ucap Tama lirih.

"Tama hiks gak pipis dicelanaaaa , air minum Tama tadi tumpah" ucap Tama sambil terus menangis.

"Iya tau , ayok ganti baju. Kita pake baju olahraga" Rama meraih tangan Tama , dia membantu Tama berdiri. Lalu membawanya keluar kelas.

Rama mengambil baju olahraga miliknya dan milik Tama diloker. Rama menggandeng tangan Tama menuju toilet.

"Ini baju kamu , cepet ganti" ucap Rama.

"Nanti Tama beda sendiri" ucap Tama sedih.

"Aku juga ganti ini" Rama memperlihatkan seragam olahraganya.

"Sana ganti baju" ucap Rama. Tama mengangguk lalu masuk ke salah satu bilik toilet.

Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah ganti baju olahraga. Rama melipat asal baju mereka berdua.

"Naik sini sebelah aku" Rama menarik tangan Tama agar naik ke ubin yang lebih tinggi , ubin ini memang sengaja dibuat agar siswa/i mudah mencuci tangan di wastafel yang tingginya standar.

Tama mengikuti perintah Rama. Rama membuka keran wastafel , dia membasuh pelan wajah Tama yang merah karena banyak menangis.

Tama hanya diam saat Rama membasuh wajahnya.

"Udah , jangan nangis lagi. Ayok ke kelas" Rama turun , tangan kirinya membawa baju mereka , tangan kanannya menggandeng tangan Tama.

"Gak mau ke kelas. Nanti diejek lagi sama temen - temen" Tama menundukkan kepalanya.

"Kan ada aku , nanti aku yang marahin mereka. Ayok gapapa" Rama menarik tangan Tama agar sang mpu mau ikut berjalan. Dengan terpaksa Tama mengikuti langkah Rama.

Setelah menaruh baju diloker , mereka berdua kembali ke kelas Tama. Tama terlihat enggan masuk kedalam.

"Tama ke kelas Rama aja ya" ucap Tama memelas.

"Kata oma gak boleh penakut Tama. Ayok sama aku" Rama menarik tangan Tama agar masuk. Sampai didalam semuanya melihat kearah Rama dan Tama.

"Hahahahaha Tama beneran pipis dicelana tuh dia ganti baju"

"AHAHAHAAHAHA"

Suara tawa anak kelas terasa sangat besar ditelinga Tama. Tama menahan tangisnya , mata dia sudah berkaca - kaca. Rama yang melihat Tama langsung menatap marah ke sekumpulan anak yang berdiri tepat dihadapannya.

"Diem , Tama gak pipis. Air minumnya tumpah kena celana" bela Rama.

"Pasti pipis itu , kalau cuma air biasa kenapa harus ganti baju coba"

TaramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang