42. MAAF

196 30 40
                                    

Lihat gambar bintang di kiri bawah? Nah itu tu pencet yA CEPET PENCET KOMEN JUGA DI TIAP PARAGRAF oks 😊👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat gambar bintang di kiri bawah? Nah itu tu pencet yA CEPET PENCET KOMEN JUGA DI TIAP PARAGRAF oks 😊👍

***

Petang berganti malam. Langit yang semula jingga kini meredup hitam, membentang gelap gulita jika perhiasan malam tak ingin hadir malam ini. Untungnya, satelit alami bumi yang memantulkan cahaya matahari itu bersedia hadir bersama jutaan bintang - bintang di atas sana, tak terhalangi oleh gumpalan awan yang mengalah demi memberikan langit yang indah.

Di sebuah rumah, ada keluarga kecil yang sedang melakukan rutinitasnya, makan malam bersama. Cahaya, Ourel dan Darka. Dua orang dari mereka asyik berbincang, tak ada kata kehabisan topik diantara mereka, obroloan dari hal - hal yang kecil pun ikut menghangatkan suasana, tak seperti satu diantaranya yang memilih membisu seraya fokus memakan makananya.

Wanita yang sudah terlebih dahulu menghabiskan makanannya itu kini menangkup dagu menggunakan kedua tangannya, seraya tersenyum memperhatikan kedua remaja yang masih mengunyah di samping kanan kirinya. Cahaya menatap hangat bergantian, bola matanya tak dapat diam, terus bergerak kesana kemari.

Darka merasa aneh dengan tingkah laku wanita itu, tak biasa bibinya bertingkah seperti ini. Lelaki itu tertawa keheranan. "Kenapa, sih, Bi? Aneh banget," ujarnya.

Cahaya sontak mengerjapkan matanya, mengembalikan posisinya dan tertawa malu. "Enggak, Bibi cuman heran aja." jawabnya tersenyum.

Darka menautkan keningnya, Ourel melirik ikut keheranan dengan tingkah sang bibi malam ini. Wanita itu melipat kedua tangannya di dada, menyenderkan diri ke kursi seraya menatap asal semabari terkekeh - kekeh sendiri.

Demi apapun, Ourel dan Darka takut melihatnya. Adik dan kakak itu saling berpandangan, bermain ekspresi wajah untuk berbicara satu sama lain. Darka menaikkan alisnya, Ourel mengangkat pundaknya. Entahlah.

"Kemasukan, Bi?" tanya Darka polos. kemasukan kok ditanya :)

Cahaya menoleh, "Enggak lah! Bibi kan kuat iman," tukasnya. "Bibi tiba - tiba keinget jaman - jaman kalian masih kecil tau, lucu aja gitu. Gak terasa, kalian sekarang udah gede lagi, kok cepet banget ya?!" tuturnya heran.

Ourel menghela napasnya, kiranya ada hal serius. Gadis itu menggelengkan kepalanya, Cahaya kalau sudah kumat seperti ini, susah. Di hadapan Ourel, Darka menyinggung senyum manisnya sembari menatap ke arah Cahaya.

"Kalo nggak terasa, berarti Bibi tulus ngurus qkita," ujar Darka. Ourel mengangguk saja.

Cahaya mengerutkan keningnya, "Emang hubungannya apa?" tanyanya kembali menopang dagu, kali ini hanya satu tangan.

dream : hidden reality ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang