mau tau dong kalian dapat cerita ini darimana hehew? JAWAB LHO YA :(
***
Sang surya mulai naik ke permukaan, sinarnya yang terik bersiap bertegur sapa dengan siapapun yang berani menampakkan diri. Padahal masih pukul setengah sepuluh pagi, tak ada hangat- hangatnya, suasana terasa begitu amat panas.
Untung saja di suatu kediaman para penghuninya nggak ikut - ikutan panas hati, biasanya kan suasana panas suka bikin emosi, iya tidak?
Beberapa diantara mereka sibuk dengan aktivitasnya masing - masing, termasuk cowok berkaus putih polos dipadukan dengan jaket jeans berwarna hijau yang sedang berada di ruang tamu, menyisir sebagian rambut bagian depannya agar lebih rapi di kaca bulat, seraya bersenandung ria seolah sedang bersenang hati.
Putra merogoh ponsel di saku celana levisnya yang berwarna cream selutut, membuka aplikasi line untuk memberi pesan pada seseorang lewat group chat yang hanya berisi tiga makhluk hidup termasuk dirinya. Dua diantaranya tak lain dan tak bukan adalah Aksa dan Reki.
# PutraLivesMetter (3)
Putra : browh gue udah siap nich lo berdua jangan sampai telat ye
9:30 P.Maksagara : ok
9:31 P.MREKISSMUACH : Y
9:31 P.MPutra : 👍
9:32 P.M
Lelaki itu menutup ponselnya, kembali menyimpan alat komunikasi modern itu ke tempatnya semula, merapikan kembali rambutnya sebelum berjalan ke arah ruang TV sambil menunggu Saputri yang masih berada di kamarnya.Putra mengambil remot, menekan tombol power untuk menyalakan benda yang terdapat layar lumayan besar itu, menekan - nekan tombol nomor untuk mencari siaran atau film yang sedang ingin ia tonton.
Berhenti di satu channel, Putra tersenyum ria begitu series series dari film Spongebob Squarepants di putar di salah satu stasiun televisi, kalau Putra tim Bob, Reki tim kembar botak, kalian tim mana?
“Mau kemana sih Putra? Tumben banget pagi - pagi udah rapi aja.” Aura keheranan, duduk di samping Putra, mengambil alih remote tv dan memindahkan channel seenak hati.
“Ih Bun jangan di pindahin!” refleks Putra tak terima, berusaha mengambil kemari remot namun tak berhasil. Ya sudah, sebahagia bunda aja.
Putra pasrah, menghela napas panjang begitu sang ibunda mengalihkan channel ke acara gosip. Mengerutkan kening, fokus mendengarkan berita yang belum tentu benar adanya. Hmmm, dasar ibu - ibu.
“Nontonin gosip mulu ah! Nanti digosipin tetangga marah.” cibir Putra mendesis.
Aura tak menghiraukan kicauan anaknya, menutup mulut Putra menggunakan tangan kirinya tanpa menoleh, langsung dihempas pelan oleh anak lelaki itu. Putra berdiri dari duduknya, tak minat menonton berita tentang selebriti - selebriti yang tak ada untungnya juga ia tonton.
Lelaki itu berjalan menuju tangga dengan malas, tadinya mau teriakin Saputru dari bawah, tapi nanti di gaplok Aura, jadi mau tak mau ia langsung saja menemui tuan putri yang dandannya bisa satu abad.
KAMU SEDANG MEMBACA
dream : hidden reality ✓
Novela JuvenilKarena sebuah mimpi aneh yang memperlihatkan beberapa kepingan hidup seorang gadis yang sama sekali tak dikenalnya, Putra terpaksa harus menjalankan permainan yang sama sekali tidak dimulai olehnya. Mimpi itu mulai datang sejak Putra berusia dua bel...