terimakasih karena sudah membaca sejauh ini, sayang kamu banyak - banyak 😡💗
selamat membaca !
***
Tak memiliki arah dan tujuan, Putra termenung sendiri di sebuah bangunan kosong yang berada di tengah kota setelah mengitari jalan begitu lamanya, menikmati suasana malam yang hampa di atas sana.
Meskipun terlihat ramai orang berlalu - lalang, rasanya sunyi, sepi tak berpenghuni. Kehampaan hati yang menyebabkannya, rasa kecewa yang mendalam menguasai dirinya.
Untungnya, masih ada langit malam yang berbaik hati menemani malamnya ini, bulan serta taburan bintang seolah tersenyum menghangatkan hatinya.
Lelaki berbalut kaos serta jaket jeans itu berdiri di ujung pembatas tembok, melepaskan segala beban yang ia miliki, bersandar lemah, terlihat dari punggungnya yang merosot.
“Kenapa... kenapa takdir begitu kejam?” lirih Putra seraya menatap cakrawala yang membentang luas.
Lelaki itu menyorot dalam pada penampakan bulan yang terisi penuh, memberikan cahaya yang indah meskipun hanya sebuah pantulan dari sinar milik sang surya. Indah.
“Selama ini, berarti gue hidup dalam kebohongan, ya?” tanyanya, melontarkan pertanyaan pada angin yang berhembus damai.
“Papa... Dia bukan Papa gue, apa dia tau juga?”
Putra teringat pada Dirgantara, papanya. Apakah pria itu tahu mengenai kebenaran tentang hidupnya? Masa lalu istrinya? Kisah kelam Aura? Entahlah. Semoga saja ayahnya itu sudah tahu, jika belum, ah sudahlah, ia tak tahu apa reaksi yang akan diberikannya.
“Apa yang harus gue lakuin sekarang?”
“Balik ke rumah Lo, Putra.”
***
Setelah kakak dari temannya itu menutup sambungan teleponnya, Aksa tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, dari Jalan Rahasia, ia harus bergegas pergi ke rumah Darka dan Ourel. Atau mungkin mampir ke rumah Reki untuk mengajaknya?
Aksa tentu saja mengajak Alna, wanita itu harus segera menampakkan dirinya ke hadapan sang putri, Ayla, atau yang kita kenal sebagai Ourel. Rahasia itu harus diselesaikan malam ini juga, semua orang yang bersangkutan harus segera mengetahuinya.
Alna mengangguk setuju ketika Aksa memaparkan serta menjelaskan bahwa wanita itu harus mengungkapkan segalanya langsung dihadapan kedua anak itu. Jika menunggu Putra yang memberitahunya, waktunya akan semakin lama, mereka sama sekali tak tahu kapan ia akan kembali. Atau berita buruknya, tidak kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
dream : hidden reality ✓
Fiksi RemajaKarena sebuah mimpi aneh yang memperlihatkan beberapa kepingan hidup seorang gadis yang sama sekali tak dikenalnya, Putra terpaksa harus menjalankan permainan yang sama sekali tidak dimulai olehnya. Mimpi itu mulai datang sejak Putra berusia dua bel...