"permisi, ada apa pak mencari saya?"
"Nah ini dia bu adi yang sekelas dengan Miso"
"Hallo nak, saya ibunya miso"
"saya adi tante."
"maaf sudah mengganggu waktu mu, bisa kita bicara berdua di luar?"
.
.
."tante tau hubungan mu dengan miso sebelumnya, tante juga tau sepertinya kamu juga tidak tau keadaan miso sesungguhnya. Apakah kalian masih bersama?"
"maaf tante, saya dan dia sudah tidak berhubungan beberapa hari lalu. Memangnya kenapa tante?"
"seperti itu, emmm bisa tante minta tolong? Tante mohon, kamu boleh meminta imbalan setelahnya. Sekali ini tolong kami"
"maksud tante?"
"bisakah kamu menjaga miso, setidaknya buat dia merasa indahnya dunia. Biarkan dia memiliki harapan untuk hal-hal indah ke depannya"
.
.
."disini, miso sedang berisitirahat. Runi, kamu bisa kan membuatnya ceria? dia menyebutmu malaikat keceriaan. Bahkan dia membeli ini"
ibu miso menunjukkan gelang couple persahabatan yang berwarna kuning.
"tante... "
"Ssstt, sudah"
.
.
."Runi!! kenapa kamu disini?"
"hai miso, ahh memangnya kenapa? ini kan rumah sakit umum. Siapa pun bisa kesini"
"tapi, apakah ibu memberi tau mu?"
"iya, tante bilang kamu baru operasi usus buntu. Hahaha bagaimana bisa kamu tidak mengabariku, makanan seperti apa yang kamu makan? hahaha"
"ahh hahah iya, maaf tidak memberitau mu. Aku malu"
"sudahlah, ohiya lihat! aku baru saja membeli album exo! kamu menyukai sehun kan? lihat, aku mendapatkan photocard nya. Kamu mau?"
"wah aku mau!!!"
"hahaha ini ambil saja, tapi dengan satu syarat!"
"syarat apa itu?"
"kamu harus berjanji, setelah kamu keluar dari rumah sakit, kamu harus temenin aku pergi ke korea! bagaimana?"
"ahh itu, aku tidak bisa berjanji. Aku, aku takut ketinggian"
"kamu bisa melewati nya. Seorang miso tidak pernah menyerah dengan hal apapun."
"Hahaha baiklah aku berjanji!!"
.
.
.Kemarin Runi datang mengunjungiku untuk pertama kalinya. Hari ini dia juga datang dan aku senang. Dia menemaniku duduk di taman rumah sakit.
"Runi, aku bahagia banget punya temen seperti kamu. Kamu satu-satunya teman terbaik ku."
"Ahh jangan mengatakan hal itu. Aku terharu. ohiya adi menelpon ku, dia ingin datang menjenguk mu."
"dia tau aku sakit?"
"iya, maaf aku memberi tau nya"
"tak apa, kamu gak perlu minta maaf. Aku senang dia akan datang. Bisa bantu aku merias wajah ku agar lebih segar?"
"ayo ke kamar!!"
.
.
."hai miso"
"hai adi"
"bagaimana kabar kamu?"
"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja."
"ini, mawar putih kesukaan mu kan?"
"terimakasih adi. Ahh segar sekali"
.
.
."𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟-𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑦𝑢𝑘𝑢𝑟. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑖𝑛𝑖. 𝑀𝑎𝑎𝑓 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑜ℎ𝑜𝑛𝑔𝑖 𝑚𝑢. 𝐴𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑠𝑢𝑠 𝑏𝑢𝑛𝑡𝑢 ℎ𝑒ℎ𝑒. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑡𝑎𝑢, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑟𝑢𝑛𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡. 𝐻𝑒ℎ𝑒
𝑎𝑑𝑖, 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑔𝑖, 𝑙𝑢𝑠𝑎 𝑎𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑖 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎. 𝐴𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘. 𝐾𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝, 𝑎𝑘𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑚𝑢. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑖𝑡𝑢.
𝑆𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟, 𝑖𝑏𝑢 𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑜𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑢𝑠𝑡𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑙𝑝𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑖. 𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑑𝑖!"
"ibu, tolong simpan toples ini. Terimakasih ibu"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]
Nouvelles𝑺𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂,,, 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑺𝒆𝒄𝒆𝒓𝒄𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒄𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓�...