"Baiklah, ayo kita kembali ke atas. Aku merindukannya"
"kamu, apakah kamu mencintainya?"
"entah"
"berusahalah untuk mencintainya. Dia sangat tulus padamu. Jangan mencoba untuk menolaknya"
"cobalah untuk diam dan urus urusan mu sendiri runi"
............
"suster, dimana miso berada? kenapa tidak ada di kamar ini?"
"ahh pasien yang baru menjalani operasi jantung ya, dia di pindahkan ke icu. Keadaannya semakin lemah"
"run, gak mungkin...."
"ayo adi!"
.
.
.
"om!"
"adi!"
"tante, miso,,, runi gak mau berpisah sama miso tante"
"Tante juga gak mau run, tapi tante sedang berusaha ikhlas apapun yang terjadi"
ibu miso terus menangis dipelukan sang suami. Adi dan runi pun sama, tidak bisa untuk tidak cemas dan khawatir.
.
.
.
Niiiiiiiiitttttt
"Miso!!!" ucap mereka ber empat kaget.
tidak lama, seorang dokter yang merupakan om miso keluar ruangan dan berjalan dengan lesu.
"maaf, maaf" ucap om dokter tertunduk lesu. Karena bagaimanapun dia sayang menyayangkan kepergian miso. ia sudah merawat miso sejak kecil. Ia tau betul bagaimana miso menjalani hari-harinya.
"Miso!!!!!!!" Ibu miso tidak kuat mendengar hal itu dan jatuh pingsan.
ayah miso menangis dalam diam, ia berusaha kuat dan tegar.
"Miso bisa bebas dari rasa sakitnya, miso bisa sehat dan tak merasa beban" ucap ayah berusaha tabah
Ibu miso di bawa ke ruang lain agar bisa ditenangkan.
"adi, miso di,,, aku gak mau percaya ini semua. Adiiii " runi terjatuh lemas, sedangkan adi hanya bisa terdiam mencoba memahami ini semua.
.
.
.
"𝚖𝚒𝚜𝚘, 𝚖𝚊𝚊𝚏. 𝙼𝚊𝚊𝚏𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞"
"𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚝𝚊𝚛𝚖𝚞. 𝙸𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚢𝚊, 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚊𝚗?"
"𝚖𝚒𝚜𝚘, 𝚋𝚊𝚕𝚊𝚜 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚔𝚞"
"𝙹𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚢𝚊 𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚌𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗"
"𝚖𝚒𝚜𝚘, 𝚖𝚊𝚊𝚏𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞"
adi baru saja mengirim pesan ke nomor miso. Dia menyesal telah mengacuhkan miso dan tidak membalas pesannya.
"adi, ini"
"apa?"
"dari miso. dan ini milikku berwarna kuning. Kamu berwarna putih"
"jadi,"
"begitulah, kau bisa membacanya. Aku akan segera membacanya setelah sampai di rumah"
"baiklah, terimakasih"
.
.
.
di rumah runi
"miso, aku gak yakin apakah aku harus membaca surat ini. Jadi, waktu kamu kasih surat ini dan bilang tunggu waktu yang tepat itu, setelah kepergianmu?"
runi membuka surat berwarna kuning itu dengan sesak di dada.
"ℎ𝑎𝑖 𝑟𝑢𝑛𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑎. 𝐻𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑟𝑖𝑎𝑎𝑛!!
𝐼𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖. 𝐷𝑎𝑛 𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑎𝑢, 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎 𝑖𝑛𝑖. 𝐸𝑒𝑒𝑦𝑦 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡, 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑒ℎ𝑒.
𝑅𝑢𝑛𝑖, 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖𝑝𝑢𝑛. 𝐸𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎𝑛𝑎𝑘-𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑢𝑐𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 ℎ𝑒ℎ𝑒. 𝐷𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢 𝑘𝑢𝑙𝑖𝑎ℎ, 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑢.
𝐼𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑡𝑢ℎ 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑜𝑠𝑝𝑒𝑘? 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢. 𝐷𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑢ℎ𝑖 𝑘𝑢 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎.
𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢-𝑠𝑎𝑡𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑎𝑑𝑖 ℎ𝑒ℎ𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢-𝑠𝑎𝑡𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒 𝑘𝑎𝑚𝑎𝑟 𝑘𝑢. 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 𝑘𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑎𝑡.
𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑢 𝑦𝑎, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑑𝑎𝑠. 𝐼𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑖𝑘, 𝑑𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑠𝑖𝑚𝑜𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑙𝑖, 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡𝑖𝑝𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒 𝑖𝑏𝑢 𝑘𝑢. 𝐾𝑎𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑛𝑦𝑎.
𝐷𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑙𝑎𝑔𝑖 ℎ𝑒ℎ𝑒 𝑚𝑎𝑎𝑓 𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑤𝑒𝑙. 𝐷𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑘𝑎𝑚𝑎𝑟 𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑢, 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑙𝑏𝑢𝑚. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑓𝑜𝑡𝑜 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑎. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝐴𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝑎𝑙𝑏𝑢𝑚 𝑖𝑡𝑢 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑚𝑢 ℎ𝑒ℎ𝑒
𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑎𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑔𝑖. 𝐷𝑎𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑢!!!"
"Miso,,,, aku rindu kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]
Historia Corta𝑺𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂,,, 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑺𝒆𝒄𝒆𝒓𝒄𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒄𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓�...
![𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/247932571-64-k930700.jpg)