Aku dan runi baru saja keluar kelas. Kami sedang masa ujian akhir semester. Wah aku akan segera menjadi mahasiswi semester dua. Dan selama itu pula aku jatuh cinta pada adi. Aku masih tetap memberinya makanan secara sembunyi dan memberinya minuman saat ia selesai bertanding. selama itu pula adi menolak dan meneriaki ku. Aku tidak menyangka bisa bertahan sampai saat ini.sebelum kembali kerumah, runi memberitau ku kalau di hari pertama masuk selepas libur semester, akan ada pertandingan basket kampus berlokasi di kampus sebelah. Aku senang sekali.
.
.
.Dua bulan sudah aku lewati dengan sepi. Selama liburan aku merasa khawatir, aku takut tidak bisa bertemu dengan adi lagi. Dan hari ini aku akan bertemu dengannya. Aku bangga dengan diriku bisa bertahan sampai saat ini.
.
.
."Kamu sakit?"
"aku pucet banget ya run?"
"iya mis, kamu begadang ya semalem? pasti sks nih belajarnya"
"heheh iya run. Ohya run nanti jadikan ikut nonton pertandingan basket?"
"jadi dong. Aku udah bawa baju ganti nih"
"ih kok gak kabarin aku sih"
.
.
."kamu yakin mau lanjut nonton?"
"kenapa sih run? eh liat deh adi keren banget pas benerin rambutnya. Ya ampun"
aku tau runi pasti khawatir dengan visual ku. Aku memang sangat tampak pucat. Tapi mau bagaimana lagi, ini aku hehe.
.
.
."adi!!! kamu hebat banget!" aku berteriak kencang saat pertandingan berakhir. Beberapa penonton melihat ke arah ku. Apa kah suara ku begitu nyaring?
"ayo run turun, aku mau kasih ini ke dia"
saat sedang berlari kecil menuruni anak tangga, kaki ku terpleset air minum yang tumpah. Sudah pasti aku menjadi tidak seimbang, terlebih memang keadaan ku yang sebenarnya tidak memungkinkan untuk banyak gerak.
"aku baik-baik aja kok run hehe. ah aku malu di lihat orang, untungnya adi tidak melihatku"
.
.
."Hai semua! kalian hebat!"
"Minggir!!"
Adi menabrakku, tidak apa karena aku tidak sampai terjatuh. Bahu ku di tahan oleh runi. Ah runi sangat baik"
"eh adi, ini buat kamu."
"kamu lagi, aku heran deh sama kamu. Ikut aku!"
Lengan ku ditarik oleh adi. dia berjalan dengan sangat cepat. Runi tidak mengikuti kami karena adi melarangnya. Aku hampir saja terjatuh jika aku tidak menahan diri ku.
"ngapain sih kamu ganggu aku terus?!"
"ak, aku gak bermaksud ganggu kamu kok di. Aku cuma mau kasih kamu minum. Aku kagum sama kamu. Gitu aja"
"itu yang kamu bilang gak ganggu?!"
"iya, aku gak merasa ganggu kamu"
"gila ya, oke gini aja. Apa yang kamu mau dari aku?!"
"maksud kamu?"
"kamu mau aku jadi pacar kamu? pasti itu harapan kamu saat kamu ganggu aku kan?!"
"enggak di, aku gak berharap begitu kok. Aku,,, cuma mau jadi orang terdekat kamu."
"itu sama aja. Oke mulai detik ini kamu jadi pacar aku. Tapi ada syaratnya"
"hah? maksud kamu? Dan syarat apa?"
"kamu dan aku pacaran. cuma kita berdua yang tau. Dan syaratnya adalah berhenti kasih aku minum, berhenti dateng disaat aku gak mau liat kamu. Berhenti sok kenal ataupun deket sama aku. Dan satu hal lagi, walaupun kita pacaran, jangan pernah paksa aku buat bales chatt kamu."
"Jadi, kita, sekarang, emmm"
.
.
."𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎!!! 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑖𝑚𝑝𝑖? 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑏𝑎𝑘 𝑘𝑢? 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑎𝑐𝑎𝑟𝑎𝑛? 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ? 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟-𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎!! 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎!!! 𝐴𝑑𝑖, 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟-𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖𝑚𝑢."
Baiklah, aku harus segera turun dan makan malam bersama ayah ibu.
"ibu!!! ayah!!! hari ini adalah hari spesial untukku!!!"
Aku menceritakan semuanya pada ayah dan ibu. Tapi, aku tidak menceritakan beberapa hal seperti saat adi meneriaki ku, menolakku, menganggap ku sebagai pengganggu dan mengucapkan rentetan kalimat syarat. Aku hanya menceritakan kisah manis dari sudut pandang ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/247932571-288-k930700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]
Historia Corta𝑺𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂,,, 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑺𝒆𝒄𝒆𝒓𝒄𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒄𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓�...