𝚂𝚞𝚛𝚊𝚝 𝙺𝚎 𝚝𝚒𝚐𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚜

13 3 0
                                    

Ini hari pertama ku menjadi pacar dari seorang adi. Aku bersemangat sekali hari ini hihihi.

"adi! tunggu"

"apa?!"

aku tersentak tapi aku baik-baik saja

"emmm kita belum bertukar nomor"

"mana hape kamu!"

.
.
.

Saat di kelas, aku selalu memperhatikan adi. Kami satu kelompok! kedua kalinya!

"oke lanjut nanti di rumah gea ya"

"oke bar" adi menjawab ucapan akbar. Tidak, bukan hanya adi yang menjawab, anggota kelompok lain juga, tapi hanya suara adi yang aku dengar dan aku sukai.

.
.
.

Selepas kelas, kami benar-benar melanjutkan tugas di rumah gea. Aku sudah menghubungi ibu.

"guys, istirahat dulu yuk"

"bagaimana jika kita bermain tod?"

"Ayok!!"

.
.
.

"ya!! sekarang giliran adi!"

"aku yang bertanya ya, baiklah. Adi, apakah ada perempuan yang kamu sukai?"

.
.
.

kini aku sedang menunggu bus di halte. Lama sekali, udara semakin dingin dan aku tidak membawa jaket. Sejujurnya diri ku ini semakin lemah, tidak boleh terkena angin malam. Aku ingin menghubungi ibu dan ayah, tapi handphone ku mati. Yasudah ini yang bisa aku nikmati.

Tin tin

"Naik!"

tunggu, apa betul itu dia? apakah ini bukan halusinasi ku? benar itu dia! dia menarik lenganku, dan memakaikan aku helm yang sebelumnya ia gunakan.

kami melaju, udara begitu dingin. Aku tidak berani untuk memeluknya, tak apa aku kuat.

"Adi, boleh aku bertanya?" Dia hanya berdeham

"emmm siapa perempuan yang kau sukai?"

"Kamu siapa berani bertanya seperti itu?"

"maaf"

.
.
.

"𝑚𝑎𝑎𝑓 𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑖, 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑖𝑡𝑢. 𝑀𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 ℎ𝑒ℎ𝑒, 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎? 𝐴𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑖ℎ 𝑘𝑜𝑘, 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑢𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑎𝑘𝑢 𝑖𝑚𝑝𝑖𝑘𝑎𝑛. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑘𝑢 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡𝑘𝑢, 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟"

aku meraih handphone ku dan mengirim pesan pada pangeran berkuda ku

"𝚊𝚍𝚒,, 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚛𝚒𝚖 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗? 𝚜𝚎𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚔𝚞, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒𝚙𝚞𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚒𝚗𝚌𝚊𝚗𝚐 𝚟𝚒𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚝𝚝 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚎𝚑𝚎"

"𝚊𝚍𝚒, 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚢𝚊? 𝚊𝚑𝚒𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚐𝚒𝚗𝚒."

"𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑, 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚊𝚍𝚒! 𝙼𝚒𝚖𝚙𝚒 𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚢𝚊!"

.
.
.

"mimpi indah juga untuk ku, semoga esok aku masih di ijinkan untuk terbangun hehe"

𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang