"tante, dimana miso?"
"paman, dimana miso?"
"suster, dimana miso?"
Runi yang baru tiba di rumah sakit begitu panik ketika tau miso dipindahkan ke ruang yang lebih serius.
"nak runi, miso,,,"
ibu miso tidak kuat memberi tau dimana miso. Sehingga ucapannya dilanjutkan oleh ayah miso
"dia di dalam sana. Dia, dia sedang berjuang."
"Maksud om bagaimana?"
"adi?!"
Adi yang baru saja tiba kaget dengan apa yang dia dengar. Berjuang? berjuang apa? dia hanya tau kalau miso sedang pemulihan dari gagal jantung stadium awal.
"sebenarnya, miso memiliki riwayat gagal jantung stadium akhir bukan awal. Maaf tante berbohong pada kalian berdua. Miso melarang ibu memberitau orang yang dia sayang"
"maksud tante... gak tante, miso gak boleh pergi ninggalin aku, dia udah janji nemenin aku tante"
"ssstt, dia sedang berjuang. Kemarin dia terjatuh dan harus segera dilakukan perawatan insentif dan hari ini dia akan melakukan operasi jantung. Dia, dia memiliki harapan hidup berkat kalian."
"dia menerima operasi ini karena dia berharap bisa hidup bersama kalian, miso bilang ke tante kalau dia ingin hidup bersama adi, satu-satunya lelaki yang memberi dia kenangan manis."
"tante, om..."
.
.
.Berjam-jam mereka semua menunggu dan berdoa agar miso bisa sukses menjalani operasi yang kemungkinan suksesnya tipis sekali.
pintu terbuka, dokter atau adik dari ibu miso bersama tim nya menghampiri,
"operasi berjalan lancar walaupun tadi ada beberapa kendala. Kita lihat dan tunggu bagaimana hasilnya, apakah cocok atau tidak"
Runi dan Adi kini duduk berdua di taman rumah sakit. Mereka saling terhanyut dalam pikiran masing-masing.
"adi" runi memecah keheningan
"iya?"
"miso, aku ingat dia memberiku surat berwarna kuning. Dia bilang artinya keceriaan. dia menyebutku malaikat keceriaan"
"apa isi surat itu?"
"entah, dia melarangku untuk membukanya. Katanya, aku harus menunggu waktu yang tepat"
"apakah sekarang waktu yang tepat?"
"tidak, aku akan membacanya setelah dia keluar dari ruangan itu, setelah dia sehat dan kembali ke kampus"
"Baiklah, ayo kita kembali ke atas. Aku merindukannya"
"kamu, apakah kamu mencintainya?"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]
Historia Corta𝑺𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂,,, 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑺𝒆𝒄𝒆𝒓𝒄𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒄𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓�...