𝚂𝚞𝚛𝚊𝚝 𝙺𝚎𝚜𝚎𝚙𝚞𝚕𝚞𝚑

19 3 0
                                    

"Miso, kenapa kamu menyiapkan dua kotak bekal?"

"satu ini milikku, dan yang ini untuk Adi. Aku dengar dia akan bertanding. Jadi aku menyiapkannya"

"kamu, menyukai adi?"

"tidak,"

"lalu?"

"maksudku adalah tidak, tidak hanya sekedar suka. Aku mencintainya. Jangan beri tau siapapun ya, aku yakin Adi akan semakin marah jika yang lain tau hal ini"

.
.
.

"adi! adi! adi!" kami semua meneriaki adi saat dia berhasil mencetak skor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"adi! adi! adi!" kami semua meneriaki adi saat dia berhasil mencetak skor. Secara perlahan aku melangkah ke ruang ganti baju para pemain. Aku ingin meletakan kotak bekal yang sudah aku siapkan.

"Dari mana?"

"ruang ganti hehe"

.
.
.

selepas acara tanding, aku menanti adi selesai berganti pakaian. Walaupun aku sudah merasa lelah, aku ingin melihatnya makan bekal yang aku taro di dalam tas nya tadi.

.
.
.

"𝑎𝑑𝑖, 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝐴𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎. 𝑆𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑔𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎 ℎ𝑒ℎ𝑒"

"Nah istirahat ya nak, ibu gak suka lihat kamu seperti ini terus. kamu perempuan hebat"

𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang