Adi pov
Aku sudah berada di taman bunga dimana aku bisa melihat senyuman miso dan raut kebahagiaan.
aku mengingat moment itu, moment disaat dia berlarian mengejar kupu-kupu. Begitu indah dan sulit di lupakan. Tapi, aku terlalu egois dan gengsi pada perasaan ku. Aku terlalu takut aku tidak bisa menjaganya. Sehingga sebisa mungkin aku memintanya untuk menjauh.
aku melangkah ke toko bunga, dan memberi sandi sesuai yang miso bilang.
"Pangeran berkuda"
aku menunggu di ruang tunggu. Aku melihat mawar putih, sangat indah. Aku meminta itu semua untuk di rangkai.
tidak lama setelah itu, aku diberikan bunga tulip merah tapi kenapa ada satu bunga tulip kuning ditengahnya?
aku juga menerima mawar putih yang aku pesan. Setelah itu aku pergi ke tempat dimana miso beristirahat.
Adi pov end
.
.
."hai miso, aku datang! apakah kamu senang? Tapi kenapa aku tidak bisa melihat senyummu, aku juga tidak bisa mendengar suara tawa mu.
aku datang membawa ini, mawar putih. Bunga kesukaan mu kan?"
adi meletakan bunga mawar putih itu di atas pusara miso.
"ohiya miso, aku sudah menerima bunga dari mu. tulip ini sangat cantik tapi kenapa kamu menyelipkan satu tulip kuning? kamu merasa kalau kamu hanya cinta sepihak? kamu salah miso. Aku juga mencintaimu. Aku memang terlambat menyadarinya. Aku menyesal. Jadi, boleh kan aku singkirkan tulip kuning ini? aku singkirkan ya"
Adi melepaslan tulip kuning dari tengan rangkaian tulip merah. Dan bunga itu terlihat lebih sempurna dari sebelumnya.
"nah seperti ini kan sempurna. Miso, mungkin suatu saat nanti kita akan berjumpa. Jadi, tunggu aku ya. Aku mencintai mu hai cinta abadi ku"
Lama adi berada disana. sampai hari mulai menjelang malam...
"miso, aku pulang dulu ya, hari sudah malam. Tenang saja, besok aku akan kembali datang. Aku harus menyimpan bunga tulip ini dengan baik hehe. Sampai jumpa besok Miso"
Dan yaaa sejak saat itu, setiap ada waktu adi selalu datang mengunjungi miso. Terkadang juga bersama Runi ataupun kedua orang tua Miso.
Mencintai tidak dengan harus memiliki. Mencintai dia yang jauh disana dan bahagia melihatnya bahagia adalah kebenaran cinta. Cinta abadi bisa saja di sadari setelah hadirnya kepergian. Jangan berlarut dalam keterpurukan, jadikan semua itu pembelajaran....
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝑬𝑵𝑮𝑬𝑪𝑼𝑻 (End) ✓ [REVISI]
Povídky𝑺𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂,,, 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑺𝒆𝒄𝒆𝒓𝒄𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒄𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓�...