39) Birth Scene Part 1

4.5K 286 9
                                    


"Akh...! Jungkook perutku sangat sakit!"

Tepat ketika mereka tiba di depan pintu ruang inap, Taehyung mengeluh tentang perutnya yang sakit. Dan air ketuban pertamanya pecah menuruni paha.

"Jungkook... hiks! Ketubanku pecah" Taehyung merengek dan hampir pingsan ditempat. Dia sungguh merasa stress dan takut menghadapi persalinan.

"Astaga, Tae?" Tubuh Taehyung limbung dan beruntung Jungkook segera menangkapnya. Dia menggendong Taehyung kemudian membuka pintu.

"Appa?" Terlihat Jung-il yang baru saja turun dari atas brankar tengah mengucek kedua matanya. Jungkook meletakkan Taehyung ke atas brankar dengan cekatan.

"Akh...! Hiks... Sakithh... Ouhh..." Taehyung terus merancau kesakitan dan membuat Jung-il yang mendengarnya duduk di bawah lantai dengan kedua tangan yang menutup telinga.

"Tae cobalah untuk tenang, aku akan panggilkan dokter" Jungkook mencoba untuk menenangkannya tapi Taehyung tidak mendengarkan karna berusaha untuk tetap tenang ketika dia merasa sakit dan khawatir sekaligus itu begitu sulit.

"Akh.... hiks...hiks... Aku tidak bisa, ini menyakitkan hiks... aghkhh..." Taehyung menggeleng keras, terlihat bahwa raut wajahnya ketakutan. Dia bahkan tak berhenti menangis sejak merasakan air ketubannya pecah.

Di sudut ruangan Jung-il bergetar ketakutan sementara ayahnya berlari keluar seperti orang kesetanan. Tak lama dokter dan para perawatnya datang membawa berbagai jenis peralatan medis.

"Harap keluarga untuk menunggu di luar ruangan" Suster berbicara pada Jungkook yang hanya mendapat anggukan.
Dia mencari-cari keberadaan Jung-il dan menemukan bocah kecil itu meringkuk di dekat nakas.

"Hei, jagoan appa" Jungkook mendekatinya dan menggendongnya dengan satu tangan.

"Appa hiks... kenapa eomma berteriak begitu keras?" Tubuh Jung-il gemetar bahkan ketika Jungkook sudah membawanya keluar ruangan.

"Sebentar lagi kau akan bertemu adik bayi" Tidak menjawab pertanyaan barusan Jungkook justru mengatakan hal yang lain.

"Apa adik bayinya menyakiti eomma? Kenapa eomma berteriak kesakitan?" Jung-il memang anak yang cerdas, dia masih menginginkan jawaban dari pertanyaannya barusan.

"Hmm... Appa tidak yakin tapi eommamu berteriak untuk menghilangkan kecemasannya" Jung-il tidak mengerti, tapi dia hanya mengangguk begitu appanya mengusap air matanya dan menepuk pelan kepalanya supaya berhenti menangis.

"Sini, duduklah di dekat appa" Jungkook menepuk tempat kosong di sebelahnya dan Jung-il menurut tanpa bertanya lagi.

"Appa punya sebuah cerita, Apa kau mau dengar?"

"Jung-il ingin dengar, tapi bukan cerita yang menyeramkan" Bocah kecil itu mengerutkan bibirnya lantas menatap ke arah sang ayah yang terkekeh pelan. Lihatlah reaksi Jungkook yang sungguh keluar dengan sendirinya. Melihat wajah Jung-il yang merajuk baginya sama seperti saat menyaksikan Taehyung.

"Baiklah, appa hanya akan menceritakan kisah bahagia"

Jung-il tersenyum pongah dan sedikit membenahi posisi duduknya untuk mendengarkan kisah yang menarik.

"Saat itu keadaannya sama seperti sekarang. Tapi hanya ada appa dan eommamu..."

"Berhenti, Stop! Kenapa tidak ada Jung-il di dalam cerita?" Anak kecil itu memperotes

"Itu karena kau belum lahir, saat itu eomma masih mengandungmu dan dia keras kepala ingin ikut bersama appa ke luar negeri. Eomma selalu menyempatkan untuk merajut ketika dia telah hamil besar. Apa Jung-il ingat pakaian rajut yang selalu Jung-il kenakan sepanjang hari ketika masih kecil?" Jung-il mengangguk, dia memang suka memakai pakaian itu karena menurutnya begitu hangat dan nyaman untuk dipakai.

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang