37) Jeruji Besi

3.3K 307 18
                                    


Sudah seminggu sejak yeri keluar dari rumah sakit dan mendekam di balik jeruji besi. Yeri mengaduk-aduk bubur dalam mangkuknya. Saat ini dia tengah berada di kantin penjara dengan para tahanan lainnya.

"Jika kau hanya mengaduk-aduk, biarkan aku yang memakannya" Salah seorang tahanan wanita lainnya mengambil jatah makan yeri dan kemudian pergi dari sana.

Kruyukk...

Yeri memegang perutnya yang bergemuruh, dia sebenarnya lapar tapi makanan itu telah diambil darinya. Meskipun rasanya begitu hambar di lidah, mau tidak mau dia akan memakan makanan seperti itu. Yeri menenggelamkan sendoknya ke dalam mangkuk soup, dia memutuskan untuk memakan soup saja. Selain bubur, soup hangat juga terasa begitu hambar. Lidahnya begitu licin untuk merasakan masakan murahan seperti ini.

Yeri meletakkan sendoknya, dia menatap petugas kepolisian berbicara dengan seorang tahanan yang menunjuk ke arahnya. Tak lama petugas itu berjalan menuju mejanya.

"Tahanan 241 Kim Yerim?" Petugas itu bertanya padanya.

"Ne"

"Kau mendapat kunjungan"

"Siapa?" Yeri bertanya karna dia sedang tidak ingin menemui siapapun.

"Pergi saja dan periksa sendiri" Petugas itu menyeretnya untuk pergi.

Yeri memasuki bilik kaca dan dia begitu terkejut karna mendapati Jungkook yang tengah mengunjunginya.

"Jungkook, aku senang karna kau yang mengunjungiku" Gadis itu masih tersenyum lebar.

"Sebenarnya Taehyung yang ingin mengunjungimu" Terlihat Taehyung yang berjalan di belakang Jungkook dengan membawa tas jinjing. Dia hampir melupakan sesuatu dan menyuruh Jungkook untuk masuk lebih dulu.

"Oh hai yeri" Senyuman yeri seketika itu lenyap.

"Aku membawakanmu makanan karna yang kudengar makanan di sini tidak enak" Taehyung mengeluarkan sebungkus makanan dari tas jinjingnya. Itu hanya berisi burger dan sekaleng susu. Yeri ingin menolak, tapi Jungkook terus menatapnya agar menerima pemberian dari Taehyung.

"Gomawo" Ini pertama kalinya Taehyung mendengar ucapan terima kasih dari mulut yeri. Dia hanya tersenyum dan duduk di kursi pengunjung. Sedangkan Jungkook bersandar di balik dinding dan mencoba untuk tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Eum... " Taehyung mengigit bibir bawahnya, di begitu bingung harus memulai percakapan dari mana.

"Maafkan aku Tae..."

"Hum... Aku sudah melupakannya. Sesungguhnya aku tidak membencimu, kau sendiri yang memaksaku untuk membenci dirimu. Kau bisa memilih masa depanmu yang lain tapi kenapa kau justru merusak keluargaku? Kau seorang alpha yang memiliki derajat lebih tinggi dariku dan yang terutama kau seorang wanita, pasti akan ada banyak pria yang menginginkan dirimu. Dan aku, omega laki-laki yang keberadaannya bahkan hampir dilupakan oleh negara. Aku tidak banyak memiliki kesempatan untuk dapat memilih calon pasanganku. Aku hanya bisa menerima, Jungkook adalah satu-satunya alpha yang menerima kehadiranku dan dia bahkan menerima anak kami. Lihatlah dirimu yeri, kau masih punya banyak kesempatan tapi kau justru memilih untuk masuk ke dalam penjara" Air mata yeri terus menetes tanpa bisa ditahan. Dia juga merasa menyesal, yang terpikir olehnya bahwa Jungkook adalah pria yang membuatnya bahagia. Yeri tidak bisa melupakan rasa bahagia ketika Jungkook ada bersamanya. Dia menyayangkan kenapa dulu mereka sempat putus hubungan. Dan dia benci hatinya yang menggerakkan otaknya untuk melakukan hal di luar kendali. Kenapa waktu tidak bisa diputar kembali? Penyesalannya memang hal yang tak berguna. Dia akan mendekam untuk separuh hidupnya.

"Hiks...hiks... Aku memang egois Tae, Aku ingin memiliki Jungkook yang jelas-jelas kebahagiaan dia ada padamu. Aku terlalu suka padanya sampai tidak memikirkan kebahagiaanku yang lain. Hiks... Aku tahu ini terlambat, tapi sekali lagi tolong maafkan aku Tae. Aku tidak memintamu membebaskanku tapi setidaknya kau bisa meringankan hukumanku, ku mohon. Aku tidak akan mengganggu keluarga kalian lagi" Yeri menggenggam kedua tangan Taehyung dari balik cela bilik kaca.

.

.

.

Pertemuan mereka berakhir hanya sementara. Dan ketika persidangan yeri dilaksanakan, Taehyung memutuskan untuk memberi keringanan pada gadis itu dan membiarkannya hanya dipenjara selama 5 tahun atas kasus ancaman pembunuhan. Taehyung tidak menjelaskan bagaimana yeri berusaha untuk membunuhnya dan yang dia katakan mereka hanya terlibat perkelahian dalam bentuk serigala. Soal hakim yang menanyakan mengenai luka yeri, itu karena kuku serigala Taehyung tidak sengaja menggoresnya. Dan dipersidangan Yeri pun menyetujui apa yang Taehyung katakan, hukumannya akan lebih berat jika dia menyangkal dan itu menjadi sebuah kasus percobaan pembunuhan.

Sesuai kesepakatan mereka tidak akan melibatkan Jung-il karna kelainan anak itu perlu dirahasiakan dari publik. Ini menyangkut bagaimana reputasi Jungkook di media sosial.

Beberapa hari kemudian, Somi dan Yeonjun melaksanakan pernikahan. Hal ini mengundang banyak tamu dan media untuk datang. Selama itu kesehatan Taehyung pun selalu terjaga karna kini Jungkook hanya berada di rumah dan bekerja dari rumah. Dia menjadi bapak rumah tangga yang harus mengurus putra mereka ketika Taehyung tidak bisa banyak bergerak dengan perut yang besar.

Jungkook meletakkan telur goreng dan daging panggang ke atas piring Jung-il. Telur itu setengah gosong sedangkan dagingnya kurang matang. Tapi seburuk apapun masakan appanya, Jung-il akan tetap memakannya.

Jungkook melepas celemek dan ikut bergabung ke meja makan. Dia mengernyitkan dahinya karna Jung-il mengambil begitu banyak nasi. Tidak biasanya bocah itu memakan nasi terlalu banyak.

"Apa kau sangat lapar?" Dia bertanya karna yang dilihatnya mulut anak kecil itu penuh oleh nasi dan mungkin lauknya.

Jung-il mengangguk dengan mulut yang penuh.

Jungkook kembali menatap makanannya dan dia mencoba dagingnya, daging itu tidak matang dan bahkan telurnya juga gosong dibagian belakang.

"Jangan makan lagi, kau bisa sakit perut" Jungkook merebut sendok dan piring Jung-il

"Jika masakan appa memang tidak enak, jangan makan. Rasanya bahkan begitu pahit dilidah, apa itu sebabnya kau mengambil nasi terlalu banyak?"
Jungkook membuang makanan itu ke dalam tong sampah. Dia memang tidak berbakat untuk memasak. Bukan keahlian seorang alpha untuk berada di dapur.

"Jung-il ingin memakannya, kenapa appa membuangnya? Appa sudah bekerja keras untuk memasaknya jadi Jung-il harus menghargainya" Jung-il memasang wajah cemberut.

Jungkook mendekatinya dan mengusap rambutnya dengan perhatian.

"Perutmu lebih berharga dibandingkan masakan appa, masakan appa bisa saja membuat perutmu sakit" Sebagai gantinya Jungkook hanya menyajikan dua lembar roti untuk sarapan beserta selai dan segelas susu.

Bertanya soal Taehyung, dia belum bangun. Jungkook tidak berniat untuk membangunkannya terlalu pagi, terlebih waktu tidur Taehyung sempat tersita pada fase-fase morning sickness.

.

.

.

TBC

Sorry baru bisa update
dikarenakan ide macet

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang