Taehyung tidak tidur, dia merenung beberapa saat kemudian menatap cermin. Kulitnya kelihatan bagus karena memiliki beberapa cupang di seluruh leher belakang dan bahunya. Dia masih memikirkan ketika dirinya memohon kepada jungkook untuk mendapat klaim.
Taehyung tidak merasakan sesuatu yang berbeda, dia menyadari jika jungkook tidak melakukannya. Dia tidak tahu kenapa mereka bersama. Taehyung telah menganggap jungkook sebagai 'belahan jiwa' dengan serius dia mungkin salah menafsirkan semua yang dikatakan jungkook padanya.
Jungkook berkata mencintainya bukan? Jadi kenapa alpha itu tidak mengklaim dirinya saat taehyung ingin?
Bayinya bergerak mungkin dia tidak suka jika taehyung memiliki pikiran buruk.
.
.
.
Jungkook bangun karena tidak merasakan keberadaan orang di sampingnya. Dia tidak merasakan taehyung di tempat tidur, jadi dia membuka matanya dalam sekejap. Suara tangisan terdengar seperti nanyian menyeramkan di malam hari. Bayangan seseorang berdiri di atas balkon terlihat dari tirai jendela.
Kenapa taehyung tidak segera tidur?
Dia berpikir sebelumnya mereka sempat tertidur. Lantas taehyung meninggalkan selimut yang hangat untuk udara dingin di tengah malam.
Apakah jungkook melakukan kesalahan?
Apa dia menyakitinya?
Mungkinkah ada yang salah dengan bayi mereka?
Dengan berbagai pikiran dalam benaknya, dia menghampiri taehyung. Seperti yang dia khawatirkan taehyung menangis. Ini mungkin serangan panik yang tidak baik.
"Sayang, kenapa tidak tidur?" Jungkook menyentuh bahu taehyung dan reaksinya mengejutkan.
"Jangan sentuh aku, tinggalkan aku sendiri" Perkataan yang keluar tidak menjadi penghalang. Tubuh taehyung tetap dibawa ke atas tempat tidur.
Ketika taehyung berbaring di sisi tempat tidur, dia menangis lebih keras. Jungkook memeluknya dari belakang sambil menunggunya berhenti menangis."Katakan, ada apa?" Dia khawatir karna taehyung terlihat baik-baik saja dengan semua yang mereka lakukan. Tetapi hormon kehamilan membuatnya terlihat berbeda.
Setelah beberapa menit dalam keheningan, akhirnya taehyung menjawab melalui suaranya yang benar-benar kacau.
"Bagaimana aku harus berbicara denganmu ketika kau mengatakan mencintaiku tetapi sebenarnya tidak."
"Tae, apa yang kau maksud? Tentu saja aku mencintaimu. Kau adalah satu-satunya orang yang aku inginkan." Taehyung merasa terganggu dengan jawaban jungkook. Dia sudah berpikir buruk jika pria alpha itu tidak tulus padanya.
Kembali pada titik awal, dia meragukannya. Taehyung ragu jika jungkook hanya dapat berpura-pura.
"Kau tidak perlu membohongiku hanya karna aku hamil. Aku bisa menangani kebenaran. Tetapi jangan buat aku memintanya... Kupikir aku senang memiliki semua yang kuinginkan. Namun aku sendiri tidak berharga apa-apa." Taehyung mulai menangis, ketika itu terjadi jungkook tidak tahan untuk segera memeluknya. Jungkook masih mencoba memproses semua yang taehyung katakan.
Apa yang dia bicarakan?
Dan apa yang membuatnya untuk meminta?
Sesaat kemudian jungkook menyadari, Bercinta... Bercinta... Bercinta....
Baru kali ini taehyung meminta padanya. Apa terlihat memalukan sehingga dia menangis? Tetapi jungkook tidak berpikir sampai situ. Jika jungkook membiarkan dirinya lebih dulu memulai dia akan terlihat brengsek dengan keadaan taehyung karna menyuruhnya melayani saat hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)
FanfictionJeon Jungkook, pemuda berstatus Alpha yang merupakan seorang pembalap Internasional telah menjalin hubungan asmara dengan salah satu Omega dari pembalap Nasional bernama Kim Taehyung. Dengan hasrat yang menggebu-gebu mereka tanpa sadar telah melakuk...