25) Gairah

4.9K 324 11
                                    


"Eo...m...ma..." Hidung Jung-il mengeluarkan darah. Wajahnya hampir seperti kehabisan oksigen yang membuat nafasnya tercekat. Tetapi serigala taehyung tidak perduli, kukunya yang panjang membentang baju anaknya hingga robek.

Matanya menyala-nyala seperti obor begitupun detakan jantungnya memompa lebih cepat dan tak tekendali. Dalam tubuhnya aliran darah telah mendidih dengan semakin terciumnya aroma stoberi yang menggiurkan.

"Eo...ah...uhuk...u...huk.." Semakin sesak hingga rasanya mau mati. Udara yang jung il hirup semakin tipis karena feromon taehyung yang tak berhenti keluar. Kulitnya merasakan iritasi yang luar biasa.

"Uhuk...hiks...appa..u...huk..hiks.."
Jung il terus terbatuk-batuk dengan mata yang menangis. Lehernya basah setelah mendapatkan jilatan dari ibunya. Kedua tangan bocah itu hanya berpegangan dengan kaos ibunya yang compang camping.

Hidung taehyung menyentuh permukaan kulit tubuh anaknya. Dia merasakan sensasi ketika dirinya berada di dekat jungkook.

Brak...

Jungkook membanting pintu kamarnya, bungkusan plastik yang dia bawa terlempar jauh. Tangannya lekas menjauhkan tubuh Taehyung yang memberontak.

"Lepas...!!! Sialan!" Taehyung merancau dengan tidak jelas, berteriak memaki jungkook.

Dia tidak tahu Jungkook juga menahan semua rasa sakit darinya. Punggungnya seperti mendapatkan cambukan berkali-kali. Itu tanda pengkhianatan.

"Tae... tenanglah, aku di sini. Kau membuat anak kita kesakitan." Jungkook membalik tubuh Taehyung hingga menghadap ke arahnya. Dia menatap mata serigala Taehyung yang terlalu jelas. Panjang kuku Taehyung sedikit menurun, perlahan warna matanya hampir kembali seperti semula.

Taehyung melihat ke arah jung il yang duduk di sisi ranjang dengan hidung berdarah.

"Apa yang telah kulakukan? Jung...il sayang, maafkan eomma." Dia mendekat ke arah Jung il tetapi bocah itu bergeser mundur karena takut. Serigala Taehyung kembali hidup dan segera menerjang Jung il saat itu juga. Tetapi di sana Jungkook bergerak menyudutkan tubuh Taehyung ke tembok.

"Eum...mphh...eugh..."Dia menciumnya dengan brutal, tangan taehyung ditahan pada kedua sisi dinding yang kokoh. Jung il berlari keluar dari kamar orang tuanya masih dengan hidung yang terus berdarah. Kakinya terburu menapaki tangga hingga sesekali hampir terpeleset.

Bocah itu masuk ke dalam kamarnya lagi dengan mengunci pintunya. Dia merangkak naik ke atas tempat tidurnya dan membawa selimut untuk menyembunyikan tubuhnya.

Lengannya membersihkan darah yang tak berhenti keluar. Bergetar ketakutan, telinganya kembali mendengar suara ibunya yang berteriak kesakitan dari lantai atas.

Sama sekali tidak bisa tertidur, Jung il tidak tahu apa yang dilakukan ayahnya pada ibunya.

"Arkh...eugh..."Jungkook mencumbu taehyung di atas ranjang. Dia merobek pakaian istrinya kemudian melemparnya. Tangannya memaksa mulut taehyung untuk menelan pil supresan. Hanya satu pil yang berlaku satu hari.

Beberapa menit setelah itu taehyung jatuh tertidur. Pil supresan sendiri memiliki semacam obat tidur di dalamnya hanya dalam dosis yang lebih kecil sehingga itu membuat taehyung tertidur dengan lelap ketika obatnya bekerja.

Jungkook mencium kening istrinya, dia mengganti pakaian taehyung ke dalam piyama, kemudian menaikkan selimut sebatas dada.

Pikirannya terus memikirkan jung il, bocah itu pasti begitu terkejut sekaligus ketakutan.

.

.

.

Ckrek...

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang