20) Travel

3.9K 330 4
                                    

Warning!

Part berisi konten dewasa 😗

3 bulan kemudian...

Taehyung berada di tempat tidur dengan lengan jungkook yang membungkus tubuhnya secara hangat. Dia tidak bisa berhenti memikirkan semua kekhawatiran yang menghantuinya sebulan lalu karna takut melakukan sesuatu yang salah dan menyakiti putra mereka yang belum lahir. Sekarang dia tertidur dengan kedamaian dalam tubuhnya.

"Apa yang kau pikirkan?" Jungkook menatap taehyung di lengannya. Dia menghabiskan satu jam pertama setelah bangun hanya untuk mengagumi omeganya yang menakjubkan. Wajahnya agak bulat, rambutnya bahkan lebih lembut dan ekspresinya yang santai. Itu membuat jungkook sedikit kurang khawatir, namun kata-kata dokter saat mereka berkunjung terakhir kali masih bergema dalam benaknya.

Tekanan darah taehyung terlalu tinggi.

Aku bisa menebak ini terjadi sejak minggu ke 10 tetapi tanpa gejala.

Jungkook menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menyadari ada sesuatu yang salah lebih cepat. Dia begitu terlibat dalam hubungan cinta sehingga tidak mencoba berhenti dan memahami yang taehyung rasakan.

Itu mungkin memengaruhinya selama berminggu-minggu dan mereka tidak pernah membicarakannya. Tapi sekarang jungkook ingin membuat semuanya baik-baik saja bahkan jika taehyung bahagia dan sehat ketika dia ada, maka dia akan ada sepanjang waktu.

"Hmm... Pagi" Taehyung menyapanya namun jungkook tertawa,

Bagaimana bisa taehyung begitu imut?

Dia benar-benar berharap putra mereka memiliki salah satu tingkah lucu taehyung, jungkook akan bahagia jika putranya hanya mewarisi mata arangnya karna baginya taehyung sempurna. Kemudian jungkook mulai menciumnya dengan lembut tetapi taehyung mengubahnya menjadi sesi make yang panas.

"Aku membutuhkanmu..." Sehingga pemilik mata arang itu dengan senang hati menuntun ciuman ke arah yang lebih panas. Jungkook menghentikannya di tengah ciuman mereka.

"Ada apa?" Taehyung bertanya.

"Sayang aku ingin bercinta denganmu dan menghabiskan waktu kita tapi kita memiliki janji dengan dokter hari ini, sebenarnya kita sudah agak terlambat." Taehyung mengangkat alisnya tidak mengerti.

"Ya, hari ini tapi Selasa sore, kita masih punya waktu"

"Tae, ini Selasa sore, kita tidur lebih dari 12 jam." Jungkook tertawa sembari mengusak rambut taehyung. Ini juga alasan yang sama dia tertawa saat mendengar taehyung mengatakan pagi padahal sudah sore.

.

.

.

Tentu saja mereka terlambat. Dan mereka tidak hanya terlambat tetapi taehyung juga terus mengomel tiap menit menyalahkan jungkook karna selalu terlambat hingga mereka sampai di rumah sakit. Jungkook tidak bisa membantah, dia tahu 'terlambat' adalah nama tengahnya. Untungnya Dr. Park Bogum punya jam kosong berikutnya.

Sudah terbiasa dengan proses ultrasound, taehyung dengan cepat berbaring ke atas brankar setelah menyapa dokter kemudian melepas jaketnya.

Jungkook duduk di sisinya, sudah terlihat sangat gugup. Dr. Bogum tersenyum pada mereka dan menaruh gel dingin di perut Taehyung. Setelah beberapa detik, mereka dapat mendengar detak jantung bayinya, suatu hal yang memukau.

"Semuanya baik-baik saja, dia berkembang dengan sangat baik, tidak perlu khawatir."

"Bagaimana dengan taehyung?" Jungkook bertanya, sudah tahu bahwa bayinya baik-baik saja.

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang