Prolog

10.7K 767 119
                                    

"Gue sebodoh itu ternyata?" Gadis tertawa sumbang, tapi air terus mengaliri sudut matanya.

Satria hanya bisa menatapnya lalu berjongkok di depan wanita yang baru saja merasa kecewa padanya. "Maafin gue Dis, gue nggak maksud bohong. Gue--- cuma takut lo ngejauh."

"Hah?"

"Lo nggak bodoh, lo istimewa buat gue. Jadi ya? Jangan batalin."

"Ada syaratnya."

"Apa?"

"Diam-diam saja. Mau ya?" Gadis balik memohon. "Gue juga nggak mau batal. Nanti kalo pengen ketemu gimana? Kan dosa jadinya."

Sungguh menggemaskan gadis di depan Satria ini. "Gitu doang?" Lalu dia terkekeh. "Gue tahu lo bakal candu."

"Apanya?"

"Udah, stop nanya. Nanti gue makin gemas. Kita, baikan ya?"

Tangan Gadis menghapus kasar pipinya, "emangnya kita lagi marahan? Kan nggak?"

Satria tertawa, "seminggu ngehindarin gue itu nggak marah?"

"Gue cuma kesal. Kenapa telat banget gue tahunya. Kesal karena gue bodoh!"

"Lo istimewa. Misal iya lo bodoh, berarti gue lebih bodoh dari lo!" Gigi terawat itu terlihat bersamaan tawa langka yang Satria miliki.

"Kok gitu?"

"Iya gitulah pokoknya! Udah ayo pulang! Keburu zombinya datang!" Satria bangkit lalu berjalan, kata Zombi akan membuat Gadis mengikutinya.

"Satria!!! Tungguin Gadis!"

Tuh kan benar?

❄❄❄

Ada yang nungguin Satria - Gadis???

Ini mereka nongol.

Tadinya mau aku up klo Mayang udah terbit aja, tapi aku gemas pengen up! Gimana dong? 😢

Sukai yah... 😊

Biarin aja Si Nino ngomel, dia lagi aku gantungin 😂😂
Habisnya pikiran lagi nyangkut di si balok es ini.

Semoga suka dan kalian simpan di reading list kalian 😁

Oke sekian.

Al Qur'an sebaik-baik bacaan.

❤❤❤

Es Balok Unjuk Rasa ✔ TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang