6. Terlalu Berharap
***
Jam berapa kamu baca part ini?
-------
Kelas 11 Mipa 4 menghadap langsung ke arah lapangan basket, meski berada di lantai dua. Jadi kalau ada jam kosong anak laki-laki di kelas biasanya bermain basket. Sedangkan yang perempuan duduk di koridor kelas sambil menikmati wifi gratis.
Elina bergerak gelisah di duduknya. Matanya bergerak ke sembarang arah. Keringat dingin terus saja membasahi punggungnya. Perutnya terasa bergejolak.
"Sel, anterin gue ke UKS, yuk?" pinta Elina karena kebetulan Sellindra duduk di sebelahnya.
Sellindra mengangkat kepalanya dari layar hape. Terdiam sebentar. "Gak ah, gue mau liat fashion terbaru, nih," jawabnya sambil menunjukkan layar hape yang dipenuhi baju-baju branded.
Elina mengerucutkan bibirnya kesal. Kalau begini, masa dia akan pergi ke UKS sendirian, sih? Kalau ada sesuatu bagaimana?
"El!"
Elina menoleh pada Ruby yang baru saja memanggilnya. "Kenapa, By?"
"Lo kayaknya pucat banget, ke UKS, yuk? Gue anterin kok."
Elina langsung mengangguk menyetujuinya tanpa berpikir panjang. Karena dia butuh istirahat sekarang. Ia bangkit, berjalan bersisian setelah berpamitan pada temannya yang lain.
Saat sampai di UKS, Ruby segera melongokkan kepalanya untuk melihat siapa yang piket. Dan mukanya langsung berubah masam.
"Kok Alfa gak ada, sih?" Ruby merengut kesal. Terlihat lucu sekali jika ekspresinya seperti itu.
Elina berdeham pelan, bersedekap dada. "Oh, ternyata lo mau nganterin gue cuma karena pengin ketemu Alfa?"
Ruby terkekeh mendengarnya. Mengibaskan rambut pendeknya dengan sombong kemudian berbalik. "Karena gak ada Alfa disini, gue mau balik aja!"
"Iya balik aja sana, syuuh." Elina menggerakkan tangannya, menyuruh Ruby segera pergi. Ruby yang kesal, pergi dengan menghentakkan kakinya.
Tapi setelah Ruby pergi Elina terdiam. Ia kira UKS sedang kosong melihat ekspresi Ruby yang kesal tadi, ternyata ada seseorang di dalam. Mirza yang kemarin mengantarnya pulang.
Elina masuk dengan kikuk. Mengisi buku absen. Lalu merebahkan tubuhnya di atas bangsal UKS. Memejamkan matanya barangkali ia bisa tiduran saat sedang jamkos dan kembali fit setelahnya.
Srkkk
Elina agak mengernyit mendengar suara decitan itu. Sangat ngilu jika terdengar.
"Kenapa, El?"
Elina membuka mata, menatap langit-langit sejenak lalu menoleh sepenuhnya pada Mirza. "Agak gak enak badan, Kak."
"Sori ya kalo kemaren gue ngebut." Mirza menampakkan raut wajah bersalahnya. Kemarin memang pemuda itu membuka bagian atas mobilnya, sehingga rambut panjang Elina terbang terkena angin. Elina sampai merasa kalau dirinya sedang syuting iklan.
Elina tersenyum tipis. "Enggak kok, kak. Aku agak gak fit gara-gara semalem keluar sama anak-anak."
Mirza melihat jam di pergelangan tangan kirinya lalu berdiri. Mengembalikan kursi ke tempatnya semula. "Gue balik ke kelas dulu, ya. Itu ada teh anget. Nanti bisa diminum. Sorry gak bisa nemenin, biasa gue orang sibuk," ucapnya dengan senyum kecil lalu ia pergi.
Udah gitu aja?
Elina memukul kepalanya pelan karena terlalu berharap.
Elina menghembuskan napas berat. Mirza yang bersikap seperti itu saja bisa membuat jantungnya tak sehat. Apalagi saat dia lebih perhatian, pasti jantungnya akan meledak!
Sekali lagi Elina menghembuskan napas berat. Kembali memukul kepalanya saat kenyataan terlintas di benaknya. Dia kan cuma adik kelasnya, gak perlu dikasih perhatian berlebih.
Elina menutup matanya. Mengabaikan sesosok hantu bergaun putih panjang penuh darah dengan rambutnya yang menjuntai yang sedari tadi memperhatikannya dari sudut ruangan.
***
Huhuhu Riz bikin gambarnya mendadak banget jam set 9 tadi pas udah nyapu di kantor T_T belom sampe 30 menit udah selesai aja hewhew ga kerasa ya
Kayaknya lebih cocok kalo dibikin komik aja, deh..
Riz mau bilang banyak hal disini..
Wings ini ringan, sangat ringan karena konfliknya ga berat. Riz suka yang ringan" soalnya heheh. Alurnya juga lambat jadi jangan bosen ya..
Wings gak melulu tentang indigo. Persahabatan, keluarga, bahkan doi juga ada haha ditambah para mahluk lain yang juga muncul disini ikut meramaikan.
Dah lah itu aja. Jangan lupa makan karena baca juga butuh tenaga<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Wings ✓
Teen Fiction❝Aku suka sama Kakak!❞ Elina takut hantu. Tapi gara-gara pelajaran olahraga dia jadi bisa ngelihat mereka. Masalahnya Elina suka sama kakak kelas. Dan gara-gara kemampuannya itu dia jadi tahu fakta tentang kakak kelas yang disukainya. Ig : @quiriezt...