8'Invitation

365 64 20
                                    

Park Serim

Allen kemarilah temui aku di tempat kita latihan tempo hari. Hari ini mungkin menjadi hari terakhir kita latihan sebelum aku mengajukan cuti selama 5 hari.
Read

Pesan panjang dari Serim itu membuat Allen sedikit bertanya-tanyan. 'memangnya apa yang akan ia lakukan?' . Tak mau berpikir panjang, Allen segera meraih jaket hitamnya dan pergi menuju ke hutan yang menjadi tempat latihannya tempo hari.

Ia berjalan mengeluari Asrama dan melewati gedung studynya begitu saja, memasuki hutan belantara yang lebat. Cahaya matahari kali ini cukup terang jadi mampu menerangi pencahayaan hutan yang temaram itu.

Ia sudah terbiasa dengan medan hutan tersebut dan kali ini ia sedikit lebih berhati-hati karena tidak ingin ia tidak ingin terperosok untuk yang kedua kalinya. Rasa perihnya masih ia rasakan sampai sekarang karena goresan yang sedikit dalam.

"Jungmo? Ruby? Apa yang kalian lakukan di sini?" ucap Allen yang mendengar suara langkah kaki dari belakang.

Mereka terdiam.

Hal itu membuat Allen memutar balikkan badannya dan menghadap ke arah belakang. "Apa yang kali-" ucapan Allen terpotong dikala tidak melihat siapa-siapa di belakang.

"Astaga! Ya!" teriak Allen dikagetkan oleh Woobin dan Jungmo yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya.

Mereka berdua hanya tertawa melihat Allen terkejut.

"Apa yang kalian lakukan di sini? Kalian mengagetkanku saja"

"Mentorku sedang ada rapat dengan petinggi" jelas Woobin.

"Kau?"

"Mentorku memberi aku hari libur karena sudah menuntaskan materi"

"Bolehkah kita ikut denganmu?"

Allen mengehela napas sebelum kemudian ia mengangguk. "Ikutlah denganku"

Mereka bertiga melanjutkan perjalan masuk kedalam hutan lebih dalam menuju tempat latihan Allen tempo hari. "Apa Serim selalu mengajakmu latihan di tempat seperti ini?"

Allen hanya mengangguk.

"Wah, aku tidak menyangka kalau dia melatihmu di tempat yang berbahaya dan temaram seperti ini"

"Sebenarnya itu wajar Woobin, karena mentornya adalah seorang Vampire bukan manusia" jelas Jungmo kemudian.

"Apa yang dikatakn Jungmo benar, mungkin Serim melatihku latihan fisik di tempat sini karena ingin aku melampaui batas maksimalku sendiri"

Woobin hanya ber'oh' ria.

Mata Jungmo menyipit dikala penglihatan tajamnya menampilkan sosok Serim dan salah seorang perempuan jauh disana. "Hei, sebaiknya kita jangan melewati jalan ini"

Allen menaikkan sebelah alisnya sebentar. "Memangnya ada apa?"

"Kau tidak perlu tau, ikutlah denganku"

Allen menggeleng. "Kalian berdua saja, aku akan tetap melewati jalan ini"

"Baiklah kalau itu maumu"

-🥀-

Allen tiba di lapangan yang berada di tengah hutan. Matanya menyipit dikala melihat Serim dan seorang perempuan di sana.

"Apa yang perempuan itu lakukan?" gumamnya.

Allen terkejut dikala Serim mencium perempuan yang ada di depannya. Segera ia menyembunyikan dirinya di salah satu pohon yang besar di hadapannya.

A Flor de Flor🥀 {Sellen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang