27'I Love You

357 64 73
                                    

Sudah dua hari Serim menghindari Allen dan tidak berbicara padanya. Serim bahkan cenderung menghindari Allen meski mereka berdua saling berpapasan.

Allen juga merasakan perubahan sikap Serim yang menjaga jarak darinya dan juga rasa takut yang menguar. Apa Serim masih marah padanya?

Allen memejamkan matanya sambil menghirup udara segar. Tak lama, ia mendengar suara langkah kaki namun matanya masih terpejam. Langkah kaki yang mengendap-endap dari seseorang.

"Aku tau kau ada disitu Woobin" ujar Allen masih memejamkan mata.

"Ah sial!" Woobin mendekati Allen dengan kesal diiringi oleh Jungmo di sampingnya.

Allen membuka mata dan melihat Jungmo dan Woobin sudah duduk di sebelahnya. Woobin dan Jungmo menatap Allen penuh tanya seolah-olah mereka tau jika Allen sedang gelisah.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Woobin tanpa ragu.

"Kau terlihat gundah dan kebingungan Allen. Apa kau sedang ada masalah?" Tambah Jungmo.

"Apa yang akan kalian lakukan jika ada orang yang menyatakan perasaannya pada kalian?"

Sial!

Kenapa pertanyaan itu yang terlontarkan dari mulut Allen?

Kening Woobin dan Jungmo berkerut seketika. "Apa itu menyangkut Serim?"

Allen terdiam namun ia mengangguk perlahan.

"Itu tergantung perasaanku. Terlepas dari Serim adalah pria tetapi Jika aku juga mencintainya maka aku akan menerima perasaannya, jika aku tidak mencintainya karena aku sudah menganggapnya sebagai teman, aku akan menolaknya secara halus agar tidak melukai perasaannya." Ucap Jungmo dengan pandangan lurus ke depan.

Woobin menatap Allen lekat. "Jika kau ragu akan perasaanmu, cobalah untuk bergelut dengan nalurimu. Apa kau menginginkannya? Apa kau rela mengorbankan semuanya demi Serim? Apa kau juga akan siap mati untuknya?. Jika iya, berarti kau mencintainya."

"Saat kau mulai jatuh cinta, kau akan dihantui rasa takut" tambah Jungmo.

"Takut?"

Jungmo mengangguk. "Ketika kau jatuh cinta, akan ada bagian dirimu yang berubah. Kau akan menjadi penakut, egois, dan juga serakah"

Allen memiringkan kepalanya dan menanggapi dengan serius. "Bisa kau jelaskan apa maksud dari semua itu?"

"Akan ada rasa dimana kau akan takut kehilangan dirinya. Kau akan menjadi lebih egois dengan mementingkan perasaanmu terhadapnya dan juga kau akan menjadi serakah dengan menginginkan dirinya hanya menjadi milikmu seorang"

Allen terdiam mencerna perkataan dari kedua sahabatnya itu sambil bertanya-tanya, apa ia akan menjadi seperti itu? Egois, penakut, dan juga serakah?.

"Tapi kurasa—" Woobin memiringkan kepalanya dan menatap Allen. "Kau sudah jatuh cinta pada Serim sejak lama namun kau tidak menyadarinya"

"Eh?" Alis Allen terangkat seketika.

"Tapi.. tidak mungkin aku menyukai laki-laki kan?"

"Tidakkah kau sadar bahwa kau sudah jatuh terlalu dalam? Kau menjadi Vampire dan perubahanmu juga dikarenakan perasaan Serim terhadapmu" Woobin kembali menatap lurus ke depan. "Cinta tidak mengenal jenis kelamin Allen, jika kau dan Serim saling mencintai. Maka tembok yang kalian buat akan roboh dan hancur seketika"

"Tapi aku kira itu hanya karena ia baik kepadaku"

"Jika itu hanya sebuah kebaikan, kau tidak akan gelisah seperti ini bukan?" Tanya Jungmo dengan pandangan lurus kedepan.

A Flor de Flor🥀 {Sellen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang