23'Blood Thirst

326 57 29
                                    

Di hari pertama Allen tidak merasakan haus sama sekali. Tetapi, setelah memasuki hari kedua ia mulai dilanda haus.

Sudah berapa gelas Allen meminum air hari ini? Sepertinya banyak sekali. Hausnya tidak bisa hilang hanya karena meminum air saja.

Allen mulai dilanda frustasi karena sangking hausnya, dalam pikirannya kini hanyalah segelas darah yang tampak menyegarkan. Tapi Allen langsung saja menyingkirkan pikiran terkutuk itu dari kepalanya dan berusaha meyakinkan dirinya kalau ia mampu melewati semua fase ini.

Di hari ketiga, tubuhnya sudah mulai menggigil demam. Rasa haus darah semakin menyiksanya membuat tubuhnya kesakitan.

"Besok aku akan kembali menjadi manusia. Aku harus melewati hari ini" gumamnya meyakinkan dirinya sendiri, tapi ia juga ingin darah.

Allen meremas bantal semakin erat hingga kainnya robek ketika rasa sakit kembali melandanya dan semakin menyiksa. Ia hanya bisa mengerang dengan menyedihkan.

Allen meremas rambutnya sambil berguling-guling di tempat tidur. Karena tak tahan, ia membanting semua benda yang ada di sekitarnya dengan sangat kalap.

Tangannya tak sengaja terluka oleh pecahan beling, pikirannya semakin kacau ketika ia mencium bau darahnya sendiri yang menguar.

Ia meninju dinding dan juga cermin di hadapannya. Ia berusaha mengendalikan diri namun naluri Vampirenya semakin menggila dan ia mulai lupa diri.

Allen kembali menyayat tangan miliknya dan bau darah kembali menguar, namun lukanya sudah pulih dalam hitungan detik.

Allen terdiam dengan napas tersengal, menatap pergelangan tangannya dengan lekat kemudian menerawang masuk dengan penglihatannya. Melihat nadi yang berdenyut, pikirannya semakin tidak beraturan.

Allen mengerang lalu mengacak rambutnya frustasi menahan dirinya, namun rasa haus yang semakin menyiksa membuat dirinya semakin lupa diri.

-🥀-

Allen kemudian memikirkan ide gila yang terpampang jelas di pikirannya.

Ia segera menjilat pergelangan tangannya sendiri dan bersiap untuk menancapkan taringnya, namun sedetik kemudian, seseorang sudah menarik tangannya dan menguncinya.

"Sudah kubilang kau tidak boleh meminum darah setetes pun, termasuk darahmu sendiri." Serim menatapnya tajam.

"Lepaskan aku!" Allen berusaha meronta namun sadar bahwa tenaga Serim jauh lebih besar darinya. "Sudah kubilang lepaskan aku!" Allen menjerit geram seperti orang kerasukan.

"Allen, tenanglah! Aku yakin kau pasti bisa melaluinya!"

"Serim" gumam Allen melembut. "Tolong aku"

"Untuk saat ini, hanya dirimu yang bisa merubahmu kembali. Aku mohon bertahanlah hingga besok."

"Lepaskan aku, kumohon" Allen memohon dengan lembut.

"Aku tidak akan melepaskanmu sampai kau berjanji tidak menggigit dirimu sendiri"

Allen terdiam sejenak, namun satu rencana licik terbesit dalam pikirannya. Ia pun menyeringai dalam hati.

Allen menghela napas panjang. "Ya, aku berjanji untuk tidak menggigit diriku sendiri"

"Sungguh?" Tanya Serim meyakinkan.

A Flor de Flor🥀 {Sellen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang