Allen berjalan menuju ruang study nya menenteng beberapa buku dan padding hitamnya di lengan sebelah kirinya.
Hari ini, mereka akan lanjut mempelajari beberapa teori, ucap Serim kemarin sebelum ia pergi.
Allen membuka perlahan knop pintu ruang study nya perlahan dan menampilkan sosok Serim yang lagi-lagi menyambutnya dengan senyuman hangat. "Kau datang? Masuklah"
"Ah, kau membawa buku banyak sekali"
"Kau bilang hari ini kita akan mempelajari tentang teori" ucap Allen yang meletakkan bukunya perlahan.
"Aku berubah pikiran"
"Ya!, apa maksudmu? Kau tau buku-buku ini berat kan?" celoteh Allen dengan nada kesal, sangat kesal. Bagaimana tidak? Ia membawa 4 buku tebal secara bersamaan dari gedung asrama ke gedung study yang jaraknya lumayan.
Serim tertawa pelan. "Hei tenanglah"
"Bagaimana aku bisa tenang!"
"Lagipula kita masih akan menggunakan buku-buku tersebut. Di luar sedang hujan, kau mau kita pergi hujan-hujan begini?"
Allen kemudian terdiam.
Benar juga.
"Sudahlah, kita akan pergi ke suatu tempat"
"Kemana?"
"Kau akan tau, ini makanlah"
Allen menerima kotak bekal berisi Steak yang di berikan oleh Serim kepada nya. Ia sudah tidak kaget melihat perilaku mentor sekaligus teman nya ini.
"Setelah sarapan, kita akan langsung pergi"
Allen hanya mengangguk sambil memakan Steak yang ada di depannya. "Bagaimana jika hujan kembali?"
"Kita akan kembali"
-🥀-
Allen mengikutin Serim yang berada di depannya, mereka dikerumuni oleh pepohonan rindang dan didepannya sebuah hutan belantara yang lebat. Tiba-tiba saja hujan mengguyur lumayan deras membahasi pakaian Allen dan Serim yang menampakkan sosok jangkungnya.
Allen melihat itu dan menyadari bahwa Serim tampak tinggi, bahkan ia hanya sebatas dadanya saja jika diperhatikan dan itu akan menyulitkan Allen untuk memukul Serim jika ia bermacam-macam dengannya.
Semakin dalam mereka memasuki hutan yang temaram dan basah. Bau tanah kini sudah menguasai indra penciuman milik Allen, entah apa yang dipikirkan Serim untuk mengajaknya latihan fisik di daerah sini dan ia juga tidak habis pikir kenapa Serim tidak menunda latihannya.
Padahal tadi ia mengatakan jika hujan kembali mengguyur mereka akan kembali ke gedung study.
Omong kosong.
Allen tersandung dan terperosok jatuh kebawah, tangan dan pelipis wajahnya tergores oleh kayu yang ada di sebelahnya. "Akkhhhhh". Sebenarnya itu perih, namun Allen berusaha untuk mengabaikan rasa perih tersebut.
Allen melihat bahwa Serim sudah jauh didepan sana, ia memutuskan untuk mempercepat langkah dan mendekati Serim.
"Kau tidak apa-apa? Aku heran kau tumben tidak mengeluh di saat seperti ini." tanya nya tanpa berbalik.
"Tidak aku tidak apa-apa, anggap saja ini latihan darimu Serim"
"Baiklah kalau itu maumu." Serim kemudian melanjutkan langkahnya dan Allen yang segera membuntuti dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Flor de Flor🥀 {Sellen}
Fanfic[END] Apa yang terjadi jika 2 bunga berbeda spesies jatuh cinta? Sama halnya Vampire dengan manusia, apa yang akan terjadi? 👉Sellen Dom! Serim Sub! Allen [07.12.20 - 27.02.21]