15'Am i Okay?

331 65 39
                                    

Allen memutuskan untuk langsung menjemput alam mimpinya setelah kejadian barusan yang menurutnya tidak masuk akal.

Namun nihil,

Ia justru tetap terjaga hingga pukul 3 dini hari. Ia menggulingkan badannya dan menyamankan posisi tidurnya di kasur kamarnya dan selalu berusaha untuk tidur.

Bahkan, ia sempat melakukan beberapa cara agar cepat tertidur seperti menonton TV yang selalu ia benci karena menurutnya itu sangat membosankan atau bahkan mengkonsumsi obat tidur yang tersisa di balik laci nakas dekat pintu kamar miliknya.

Namun tetap saja nihil, Allen justru masih terjaga dan membuatnya malah susah sekali untuk tidur di jam-jam seperti ini.

Kembali ia membanting kan tubuhnya di kasur dan meremat bantal dan guling di sekitarnya dan memaksanya untuk memejamkan mata dengan begitu saja.

"Aarghhhh" Allen bangkit dan mengerang seketika saat semua usaha yang ia lakukan gagal dan tidak membuahkan hasil itu.

Sial!

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?!" Kembali ia bermonolog dengan dirinya sendiri.

Allen terdiam memandangi pemandangan luar dengan Vision nya saat ini yang begitu tajam dan terang bahkan di malam hari.

Ia hanya bisa menanti hari menjadi terang dan semoga saja ia bisa tertidur. "Apa aku menjadi Vampire?" Ia bertanya-tanya pada diri sendiri sembari memandangi pemandangan malam.

Kemudian Allen langsung berlari menuju Cermin yang tertera di sebelah pintu kamar mandi kamarnya.

Mustahil.

"Tapi iris mataku tidak merah dan aku tidak mempunya taring, bahkan kuku ku saja tidak panjang. Semua tubuhku normal, tapi kenapa bisa seperti ini?"

Hhh

Allen menghela nafasnya kasar, dirinya yang Clueless itu hanya bisa meratapi kondisi tubuhnya yang seperti ini dan bisa di bilang aneh.

Allen kembali membanting tubuhnya ke atas kasur miliknya, menghela nafas dengan lebih kasar dari sebelumnya dan berusaha menjemput alam mimpinya.

-🥀-

"Akkhhh, ssshhh" Allen mengerang dan mendesis saat cahaya matahari pagi mulai menerobos pintu kamarnya. "Silau sekali." Ucapnya sembari memblokir cahaya menerawang matanya dengan kedua tangan miliknya.

Allen bergegas menutup tirai yang semula terbuka itu dengan rapat sangat rapat.

Lalu ia kembali duduk di tepian kasur miliknya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Ibu? Masuk saja"

Cklek..

Pintu kamarnya terbuka menampilkan ibunya yang kaget karena ruangan Allen begitu gelap. "Allen? Kenapa tirai nya tidak kau buka?."

"Akan ibu buka"

Sebelum ibunya melanjutkan langkah dan menuju tirai untuk membukanya Allen lebih dahulu sudah mencegah ibunya agar tidak membuka tirai itu. "Jangan!"

Ibunya pun terdiam dengan muka kebingungan yang sudah menyelimutinya. "E-eh? Kenapa Allen?"

"E-emm hanya saja, jangan kubilang"

A Flor de Flor🥀 {Sellen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang