A Flor de Flor🥀 {Sellen}

10'Desastre

Allen dan Woobin keluar dari acara pernikahan tersebut dengan segera karena tidak tahan lagi dengan bau darah yang sangat dominan. Jungmo hanya mempersilahkan mereka untuk keluar dan menetap di tempatnya.

Suasana kembali menjadi meriah saat Serim melepas tautan mereka. Sorakan dan tepuk tangan para tamu undangan kembali terdengar.

Tiba dimana saat lelaki tua di antara Serim dan Chaewon mengambil kembali belati yang di genggam oleh Chaewon.

Saat pria tua itu ingin mengambil belati tersebut,

Prangg!!

Gelas yang di bawa oleh Serim terjatuh dan pecah begitu saja di susul oleh beberapa ornamen kaca di altar pernikahan keduanya. Itu membuat para tamu undangan terkaget seketika.

Ya,

Chaewon tiba-tiba saja menusuk Serim dari hadapan nya. "Maaf sayang, aku hanya ingin menguasai keluargamu" ucap Chaewon dengan Smirk yang terukir di bibir nya.

"Cha-chaewon.." nafas Serim terengah dengan darah yang mengucur dan mengalir deras dari tubuh nya.

Jungmo membawa Wonjin pergi dari situ dan menyusul Allen dan Woobin yang berada di luar.

"Allen Woobin pergilah dari sini bersama Wonjin!" Teriak Jungmo.

"Memangnya ada apa?" tanya Allen dengan nada gelisah.

"Kau tidak perlu tau, kita harus pergi dari sini"

Jungmo meraih tangan Allen, dengan cepat Allen menepisnya dan melepaskan nya. "Tidak, aku harus menolong Serim"

Jungmo dan Woobin kaget mendengar penuturan Allen. "Apa yang kau pikirkan?!"

Allen menghela nafasnya kasar dan membalikkan tubuhnya menghadap Jungmo dan Woobin. "Dia mentorku, aku masih membutuhkannya".

"Tapi Allen, ini bukan waktu yang tepat di sana berbahaya. Kau manusia bukan Vampire seperti mereka itu bukan tandingan untukmu" jelas Woobin kemudian.

Allen menghela nafasnya lagi. "Tidak, aku tetap harus menyelamatkannya Ruby" ucapnya yang tetap ingin menyelamatkan Serim.

Woobin memutar bola matanya sebentar pertanda ia sudah pasrah. "Baiklah, aku hanya berharap kau bisa kembali dengan selamat." Woobin kemudian meraih tangan Jungmo dan pergi, di susul oleh Wonjin di belakang mereka.

Allen kemudian mengepalkan tangannya dengan kuat dan menghela nafasnya kasar juga menelan salivanya kasar.

Semoga saja pilihannya tepat dan tidak membahayakan dirinya sendiri.

-🥀-

Allen perlahan kembali memasuki Mansion yang sudah tidak beraturan itu. Barang pecah dimana-mana berserakan dan begitu berantakan.

Allen sedikit berwaspada terhadap sekitarnya melihat sekeliling.

Ia melihat Serim yang terpojok di dekat altar yang sudah tidak berbentuk karena berantakan. Ia berusaha menghampiri Serim denga perlahan.

Tiba-tiba,

Beberapa Vampire menghadang dirinya dari beberapa sisi sehingga ia tidak mempunyai Space untuk pergi.

Tentu saja ini sudah di luar tandingannya bahkan sangat jauh. Para Vampire itu bergerak mendekati Allen dan ia pun berjalan mundur perlahan.

Punggung Allen tiba-tiba terbentur oleh dinding yang ada di belakang tubuhnya.

Sial!