12'Are You...?

342 66 19
                                    

Allen dan Woobin berjalan menyusuri koridor akademi. Mereka berdua telah menyelesaikan ujian lalu bertujuan untuk bertemu dengan Jungmo di bangku taman seperti biasanya.

"Kau yakin dengan ujianmu Allen?" tanya Woobin yang berada di samping nya.

Allen mengangguk. "Aku sedikit yakin, meski rasa tidak yakinku melebihi rasa yakin ku tapi aku berusaha untuk meyakinkan diri." jelasnya

"Ini lebih sulit dari perkiraanku"

Allen mengangguk. "Kau benar, aku kira soalnya akan sama 250 ternyata lebih banyak dan lebih sulit"

"Aku tidak habis pikir dengan akademi ini"

Allen tertawa ringan. "Lalu? Kenapa kau mau masuk akademi ini?"

Woobin menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. "Emmm, sebenarnya aku masuk kesini karena iseng"

Allen menutup mulutnya dengan tangannya. "Kau serius? Aku tidak menyangka"

"Ntahlah, aku juga tidak menyangka kalau aku akan diterima di sini"

"Pergilah dulu, aku ingin ke toilet"

Woobin mengangguk. "Eum" lalu berjalan meninggalkan Allen duluan.

-🥀-

Allen POV

Aku keluar dari toilet dan bermaksud untuk segera menemui Woobin dan Jungmo karena mungkin mereka sudah menunggu ku.

Aku berjalan menyusuri koridor akademi dan menuju aula.

Aku sedikit kaget sekaligus ketika aku mendengar beberapa bayangan hitam melesat dari samping dan belakang diriku.

Langkahku terhenti...

Aku kaget dan bulu kuduk ku berdiri saat di depanku sudah ada tiga orang Vampire yang sedang menghadangku.

"K-kalian mau apa?" tanyaku sembari berjalan mundur secara perlahan.

Vampire di depanku hanya mendesis dan menunjukkan dua belah taringnya kepadaku.

"Apa yang kalian inginkan?!" aku tersentak saat itu juga.

Vampire itu kemudian menahan kedua tanganku dan menaikkan pelipis ku perlahan. "Apa kau... Allen Ma?"

Aku menelan salivaku kasar. "Y-ya" jawabku kemudian dengan lirih karena pelipisku yang di angkat olehnya.

"Jadi benar kau Allen Ma?." Vampire itu kemudian melepaskan pelipisku.

Aku mengangguk. "Ya, apa maumu?"

Vampire itu kemudian menunjukkan Seringaian kecil kepadaku.

"Jika kalian hanya ingin menganggu ku, kumohon pergilah. Aku tidak ada waktu untuk di ganggu" titahku kepada mereka dengan berani.

Lagi-lagi seringain kecil mereka tunjukkan kepadaku. Kali ini bukan hanya satu orang, melainkan mereka semua. "Lihat, dia berani seperti itu kepada kita"

Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku saat ucapan itu masuk ke dalam telinga milikku.

Tanpa berpikir panjang aku menggelengkan kepalaku dan berjalan mendahului mereka dengan berani. "Minggir!"

A Flor de Flor🥀 {Sellen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang